Warga: Masih Ada Korban Tsunami Selat Sunda Tertimbun Puing Hotel

Belum semua jenazah korban tsunami Selat Sunda terevakuasi. Masih ada yang tertimbun reruntuhan hotel.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 24 Des 2018, 05:39 WIB
Diterbitkan 24 Des 2018, 05:39 WIB
Tsunami Anyer
Sebuah rumah terlihat antara puing-puing bangunan setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang tsunami Selat Sunda memporakporandakan pinggiran pantai Anyer, Carita, hingga Tanjung Lesung Banten, Sabtu 22 Desember 2018 malam.

Anshar, seorang warga di Kawasan Carita mengaku menemukan satu jenazah di saluran air. Jenazah korban tsunami Selat Sunda tersebut merupakan salah satu tamu villa yang berada tepat di pinggiran pantai Carita.

"Laki-laki, setengah tua (jenazahnya). Di dalam (saluran air)," ujar dia di lokasi kejadian, Minggu (23/12/2018).

Dia mengungkapkan, masih ada beberapa jenazah korban tsunami Selat Sunda yang masih tertimbun reruntuhan hotel mau pun rumah warga yang berada tepat di seberang bibir Pantai Carita.

"Kami enggak ada alatnya. Mungkin kalau ada alat beratnya kami evakuasi sendiri," kata dia.

Lantaran tak memiliki cukup alat untuk evakuasi, dia dan warga lainnya memilih untuk menunggu tim SAR atau pihak kepolisian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gendong Korban Luka

Dampak Tsunami Anyer, Penginapan di Pantai Carita Rusak Berat
Penginapan rusak akibat dihantam gelombang Tsunami Anyer di pesisir Pantai Carita, Banten, Minggu (23/12). Tsunami yang menerjang wilayah Selat Sunda mengakibatkan ratusan rumah dan penginapan rusak berat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rudi, saksi lain, mengaku sempat menggendong korban luka-luka. Lokasinya tak jauh dari penemuan jenazah di dalam saluran air.

"Saya gendong, naik ke atas tadi. Saya bawa-bawa. Kakinya luka robek," kata dia.

Menurut dia, luka di kaki korban lantaran terkena reruntuhan puing bangunan yang diterjang air bah tsunami Anyer.

"Katanya sih pas tsunami, dia (korban) sempat berlindung di balik tembok. Tapi mungkin kakinya kena pecahan tembok," terang dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya