Tsunami Senyap di Selat Sunda

Tsunami di Selat Sunda menerjang tanpa peringatan seperti sesaat setelah gempa tektonik berpotensi tsunami.

oleh Anri Syaiful diperbarui 27 Des 2018, 09:09 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 09:09 WIB
Banner Infografis Tsunami Senyap di Selat Sunda
Banner Infografis Tsunami Senyap di Selat Sunda. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Tsunami Selat Sunda diperkirakan menelan korban jiwa lebih dari 430 orang dan melukai 1.000 lebih warga. Bencana itu juga merusak banyak rumah di Pandeglang dan Serang, Provinsi Banten, serta Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Terjangan tsunami Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, mengejutkan warga. Betapa tidak? Tak ada peringatan seperti sesaat setelah terjadi gempa tektonik berpotensi tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemudian memastikan tsunami yang menerjang Banten dan Lampung dipicu oleh erupsi vulkanik Anak Krakatau, gunung yang terbentuk setelah letusan besar Krakatau pada 1883 lampau.

Bagaimana rincian dugaan pemicu tsunami Selat Sunda? Bagaimana pula dampaknya? Simak Infografis berikut ini:


Infografis

Infografis Tsunami Senyap di Selat Sunda
Infografis Tsunami Senyap di Selat Sunda. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya