PDIP Dorong Pemerintah Realisasikan Pusat Penelitian Bencana

Menurut Hasto, belajar dari IRIDeS, yang dibangun 1 tahun setelah tsunami 2011 di Jepang, telah berfokus menjadikan pengetahuan dan ilmu teknik, serta sosial dari berbagai disiplin, untuk meminimalisir korban bencana.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Des 2018, 15:33 WIB
Diterbitkan 28 Des 2018, 15:33 WIB
PDIP Ungkap Daftar Nama Bacaleg Pileg 2019
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat menyampaikan keterangan di Jakarta, Rabu (18/7). Keterangan terkait daftar nama bacaleg yang diajukan PDIP ke KPU Pusat pada Selasa (17/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, berharap pusat-pusat penelitian bencana di Indonesia segera direalisasikan. Hal ini dinilai bisa meminimalisir korban.

Hal ini disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengunjungi the International Research Institute of Disaster Science (IRIDeS) di Tohoku University, Jepang, Jumat (28/12).

"Pemerintah Jokowi melalui menteri riset, teknologi dan perguruan tinggi dapat bergerak cepat membentuk pusat penelitian tersebut. Tanggung jawab kita untuk meminimalkan korban akibat bencana. Para rektor perguruan tinggi pun kami harapkan segera menginisiasi kerjasama terpadu tersebut," ucap Hasto dalam keterangannya.

Dia menambahkan, pihaknya prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bencana dan pentingnya mendorong program terpadu mitigasi bencana.

Menurut Hasto, belajar dari IRIDeS, yang dibangun 1 tahun setelah tsunami 2011 di Jepang, telah berfokus menjadikan pengetahuan dan ilmu teknik, serta sosial dari berbagai disiplin, untuk meminimalisir korban bencana. Hasilnya, tingkat kesadaran masyarakat semakin intensif.

"Kesadaran bahwa masyarakat tinggal di kawasan bencana semakin intensif diberikan sejak usia dini," ungkap Hasto.

Dia menuturkan, sebagai satu-satunya partai yang memiliki Badan Penanggulangan Bencana sejak tahun 2007, terus mendorong pentingnya kerjasama antar Perguruan Tinggi di Indonesia, guna membentuk Pusat Penelitian Gempa.

"Seluruh sistem pencegahan dan deteksi dini terhadap bencana alam harus dilakukan oleh para ahli kita. Instrumentasi deteksi dini juga harus dikembangkan melalui kerjasama terpadu tersebut. Demikian halnya instrumen sosial dan sistem penanggulangan bencana, hingga upaya membangun kesadaran bahwa Indonesia berada di kawasan ring of fire dengan potensi bencana yang begitu besar," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya