Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor menuding banjir yang terjadi di dua kelurahan wilayahnya disebabkan menyempitnya aliran Kali Cimakaci.
Penyempitan anak Sungai Cisadane itu diduga disebabkan jalur bantaran sering dilalui alat berat saat proyek Tol Bocimi berlangsung, sehingga menyebabkan permukaan tanah menurun dan menutup sebagian aliran kali.
"Saya lihat di lapangan ada indikasi jalan amblas oleh alat-alat berat dari pengerjaan Tol Bocimi," ucap Wali Kota Bogor Bima Arya, usai meninjau lokasi Banjir di Kelurahan Rancamaya, Kota Bogor, Rabu (2/1/2019) sore.
Advertisement
Ketika curah hujan tinggi, aliran kali meluap karena tidak mampu menampung debit air yang cukup besar. Akibatnya, air membanjiri permukiman warga.
Terkait hal ini, Bima mengaku sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat untuk berkoordinasi dengan pengelola Tol Bocimi.
"Segera kita akan komunikasikan untuk bersama-sama melakukan perbaikan-perbaikan fisik yang diperlukan jangka pendek maupun jangka panjang," kata dia.
Â
22 KK Diungsikan
Bima menyebutkan, ada 22 kepala keluarga (KK) diungsikan ke masjid karena rumah mereka terendam banjir setinggi lutut hingga dada orang dewasa.
"Saya sudah instruksikan ke Dinas Sosial dan BPBD untuk pengadaan alas tidur baju-baju dan bahan makanan. Mobil Damkar juga akan segera kesini untuk menyedot air," terang Bima.
Sedikitnya 25 rumah di Kelurahan Rancamaya dan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan terendam banjir hingga setinggi dada orang dewasa sekitar pukul 13.00 WIB, siang tadi. Banjir juga merendam ruas jalan yang menghubungkan antar kelurahan di kecamatan tersebut.
Masyarakat yang terdampak kemudian dievakuasi ke tempat lebih tinggi oleh tim relawan dan BPBD Kota Bogor menggunakan perahu karet.
Sebagian masyarakat yang tinggal persis di kawasan pinggiran kali diungsikan ke tempat ibadah. Sebagian lainnya sudah pulang ke rumah mereka karena banjir sudah mulai surut.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement