Ketua DPR Duga Teror di Rumah Pimpinan KPK Hanya untuk Menakut-nakuti

Paska mendengar kabar teror tersebut, Bamsoet mengaku langsung menghubungi Agus dan Laode.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2019, 19:07 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 19:07 WIB
Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo
Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo mendapat teror benda mirip bom (Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo angkat bicara terkait aksi teror yang diduga berasal dari bom rakitan di kediaman pimpinan KPK Agus Raharjo dan Laode M Syarief. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menduga aksi teror tersebut bagian dari upaya untuk menakut-nakuti saja.

"Saya hanya menduga saja karena saya melihat fotonya, saya dikirim dari polisi yang di TKP. Bendanya cukup kecil, paralon, kemudian sumbu pendek, di tempatnya Laode," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

"Ini hanya menakuti-nakuti, kalau teori perang kota, ini salah satu cara membuat masyarakat tercekam atau suasana mencekam," sambung dia.

Paska mendengar kabar teror tersebut, Bamsoet mengaku langsung menghubungi Agus dan Laode. Kata dia, kedua pimpinan KPK itu dalam keadaan baik.

"Apakah perbuatan tidak bertanggung jawab itu melukai dirinya dan keluarganya. Dijawab Pak Agus dan Pak laode, alhamdulillah mereka baik-baik saja," ungkapnya.

Meski begitu, Bamsoet tetap meminta Polri untuk mengusut tuntas masalah ini. Sehingga, lanjut dia, tidak dimanfaatkan sebagai isu yang membuat resah masyarakat.

"Harus diungkap dan ditemukan pelaku atau otak dan dalangnya dan diberi hukuman berat agar ada efek jera," ucap dia.

Politikus Partai Golkar ini menegaskan, segala bentuk ancama terhadap pimpinan KPK harus ditanggapi secara serius. Terutama dalam suasana tahun-tahun politik.

"Tidak hanya pada upaya pemberantasan korupsi tapi juga demokrasi kita. Karena dilakukan pada masa-masa tahun politik atau menjelang pemilu," tandas Bamsoet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Peningkatan Pengamanan

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan, kasus ini akan jadi perhatian DPR. Dia pun meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meningkatkan sistem kemanan yang ada.

"Ini akan jadi atensi kita. Meminta agar Kapolri melakukan peningkatan pengamanan," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Menurut Arsul, Polri sudah mendapatkan anggaran tambahan untuk meningkatkan kemanan jelang Pemilu 2019. Tidak hanya pada KPK, tetapi pada semua pihak atau lembaga yang lebih vokal.

"Siapa pun orang yang vokal, itu harus diberikan pengamanan juga. Termasuk yang katakanlah berada di kubu Prabowo-Sandi," ungkapnya.

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini tidak mau menduga-duga apa pun terkait dengan kasus yang menimpa dua pimpinan lembaga antirasuah itu. Ia meminta semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan Polisi.

"Berbagai kemungkinan itu kan banyak. Ada yang memang ingin menciptakan isu atau mengalihkan isu, nanti kita lihat," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya