Pengakuan di Balik Mundurnya Edy Rahmayadi dari PSSI

Edy yang juga Gubernur Sumatera Utara ini mengakui banyak kegagalam dalam tubuh PSSI.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 21 Jan 2019, 10:48 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 10:48 WIB

Fokus, Bali - Kongres PSSI yang digelar di sebuah hotel di Nusa Dua, Bali, dibuka oleh Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. Kongres diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi secara mengejutkan menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (21/1/2019), Edy yang juga Gubernur Sumatera Utara ini mengakui banyak kegagalam dalam tubuh PSSI. Edy kemudian menyerahkan tampuk kepempinan kepada Wakil Ketua PSSI Joko Driyono sebagai PLT Ketua Umum hingga terpilih ketua umum yang baru.

Edy mengakui keputusan mundur jari jabatan ketua umum atas kesadaran sendiri tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Dia mundur agar kondisi PSSI ke depan jauh lebih baik.

Dia mengakui akhir-akhir ini banyak kasus yang terjadi di PSSI, baik perkelahian antar penonton hingga kasus mafia pengaturan skor.

"Alasannya untuk PSSI agar berjalan mulus. PSSI punya masa depan untuk anak bangsa, PSSI adalah pemersatu anak bangsa," kata Ketum PSSI Edy Rahmayadi.

Kongres PSSI ditutup pada Minggu sore dengan sejumlah keputusan. Diantaranya menyetujui laporan keuangan 2018 dan anggaran 2019, mendorong terbentuknya Komite Ad Hoc Integrity, dan menyetujui pembentukan lembaga independen mengenai wasit profesional.

Konggres juga menyetujui jadwal Liga 1 tahun 2019 yang akan dimluai paling cepat 1 Mei 2019 dan paling lambat 8 Mei 2019 yang diikuti dua minggu berikutnya oleh liga dua. (Rio Audhitama Sihombing) 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya