Liputan6.com, Jakarta - Tim Satgas Antimafia Bola hingga kini masih bekerja mengungkap seluruh dugaan pengaturan skor yang terjadi di Indonesia. Saat ini, sudah ada beberapa orang yang ditetapkan menjadi tersangka.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Ratu Tisha Destria mengatakan, pihaknya siap membantu Satgas Anti-Mafia Bola untuk mengungkap kasus ini.
"Kami siap membantu meringankan beban Polri dalam menindaklanjuti pengaturan pertandingan," kata Ratu di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/1/2019).
Advertisement
Bahkan, ia menegaskan akan membuat nota kerjasama Polri dengan PSSI.
"Kami melakukan banyak perbaikan, nanti akan buat nota kesepakatan dengan Polri tidak hanya elemen pidana pengaturan pertandingan, tapi juga pengamanan sepakbola serta pembinaan suporter," kata Ratu.
Selain itu, lanjut Tisha, Komisi Disiplin PSSI, Komite Ad-hoc Integritas PSSI bersama dengan The Asian Football Confederation (AFC) saat ini memproses laporan dan bukti-bukti dugaan pengaturan pertandingan.
"Ada dua hal yang sedang beriringan yaitu proses pidana pengaturan pertandingan yang dilakukan Polri dan hukum keolahragaan soal identifikasi pengaturan pertandingan oleh Komite Ad-hoc. Semua hasil akan diberikan ke Komite Disiplin untuk ditindaklanjuti," pungkas Ratu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penuhi Panggilan Polri
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indoneisia (PSSI), Djoko Driyono memenuhi panggilan Satuan Tugas Anti Mafia Bola. Dirinya yang didampingi Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria tiba di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB.
Kehadirannya akan diperiksa sebagai saksi terkait laporan mantan manager Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani soal pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3 2018.
"Saya akan diminta keterangan terkait Priyanto dan Anik. Saya akan membantu proses ini agar bisa selesai secepatnya," ujar dia.
Repprter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement