Yenny Wahid: Ibunda Presiden Jokowi Muslimat NU

Yenny menegaskan, peran Muslimat NU dalam meneguhkan Aswaja Nahdliyah, sangat besar. Terlebih dengan mengedepankan toleransi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jan 2019, 10:32 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2019, 10:32 WIB
Yenny Wahid Buka Harlah ke-73 Muslimat NU
Ketua Panitia Harlah ke-73 Muslimat NU, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau disapa Yenny Wahid memberi sambutan pada Harlah ke-73 kepada Muslimat NU di Stadion Utama GBK, Jakarta, Minggu (27/1). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Panitia Harlah ke-73 Muslimat NU, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid menyatakanMuslimat NU sudah lama berkiprah di Indonesia. Organisasi ini disebutnya telah ada sejak lama.

"Saya sendiri mengenal Muslimat selain dari nenek saya, tante saya. Bahkan mertua saya Ketua Anak Cabang Muslimat NU di Probolinggo. Mungkin para tamu undangan yang terhormat banyak yang orang tuanya ibu-ibu Muslimat," kata Yenny di lokasi, Minggu (27/1/2019).

Dia lantas menyinggung Ibunda Presiden Jokowi yang terus ikut pengajian Muslimat NU di Solo. Bahkan dirinya menyebut Jokowi hafal dengan lagu kebesaran NU, yalal wathon.

"Bapak Presiden kita jelas ibunya dari dulu sampai sekarang ikut pengajian Muslimat NU di Solo. Enggak heran Presiden begitu fasih ikut bernyanyi yalal wathon bersama kita semua," jelas Yenny.

Dia menegaskan, peran Muslimat NU dalam meneguhkan Aswaja Nahdliyah, sangat besar. Terlebih dengan mengedepankan toleransi.

"Karena itu meneguhkan Aswaja, menguatkan bangsa dan negara. Dan inilah peran yang dimainkan oleh ibu-ibu Muslimat NU," pungkasnya. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya