Sebelum Bunuh Diri, Mahasiswa Unpad Sempat Cekcok dengan Kekasih

Dugaan bunuh diri AH menambah daftar kematian tragis mahasiswa Unpad. Desember 2018, dua mahasiswa dari jurusan berbeda Unpad juga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

oleh Andrie Harianto diperbarui 09 Mar 2019, 15:05 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2019, 15:05 WIB
mayat-ilustrasi-131024b.jpg
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menduga kuat mahasiswa Universitas Padjajaran, Jatinangor, Sumedang, AH (22), tewas bunuh diri. Penyelidikan sementara, polisi menduga motif mahasiswa tersebut mengakhiri hidupnya karena permasalahan pribadi.

"Memang benar gantung diri, sebelumnya ada cekcok dengan pacarnya," kata Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Dede Iskandar, saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (9/3/2019).

Keterangan dari kekasihnya, AH sempat mengancam akan bunuh diri kepada sang pacar. Namun, sang kekasihnya itu terkejut, AH mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

"Beberapa hari sebelumnya pernah ancam pacarnya dia mau bunuh diri," beber Dede.

Dugaan bunuh diri AH menambah daftar kematian tragis mahasiswa Unpad. Desember 2018, dua mahasiswa dari jurusan berbeda Unpad juga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Mereka adalah mahasiswa tingkat akhir.

"Diduga yang sebelumnya karena persoalan akademis," ujar Dede.

AH ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan pada Jumat 8 Maret 2019, sekitar pukul 15.30 WIB. Kepala Kantor Komunikasi Publik (KKP) Unpad, Syauqy Lukman, mengatakan AH merupakan mahasiswa semester enam.

"Almarhum adalah mahasiswa angkatan 2016 yang sedang menjalani perkuliahan semester enam dengan IPK sangat baik, 3,88 dan jumlah SKS lulus sebanyak 107," kata Syauqy dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (9/3/2019).

Berdasarkan rekam data universitas dan fakultas, AH memiliki rekam jejak akademik yang sangat baik, termasuk dalam kriteria unggul.

"Perihal masalah pribadi yang dialami almarhum, Unpad belum mendapatkan informasi lengkap dari berbagai pihak terkait, kami menyerahkan pada hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," ujar Syauqi.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus menyelidiki dan mengumpulkan informasi terkait meninggalnya AH. Unpad, kata Syauqi, mengimbau agar berbagai pihak tidak menyampaikan dugaan serta opini pribadi terkait meninggalnya AH sebelum ada informasi lengkap dari kepolisian secara resmi.

"Terkait dengan kejadian tersebut, seluruh pimpinan dan sivitas akademika Unpad menyampaikan ungkapan duka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut," Syauqi menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Konseling

Syauqi mengimbau mahasiswa untuk lebih terbuka terkait permasalahannya sehari-hari. Pihak kampus mengimbau mahasiswa yang memiliki kendala terkait perkuliahan, juga masalah-masalah pribadi lainnya, dapat melakukan konseling dengan dosen wali, wakil dekan, manajer akademik dan kemahasiswaan atau Kepala Program Studi.

"Adapun layanan bimbingan dan konseling Unpad, dipusatkan pada TPBK Fakultas Psikologi yang memang memiliki kompetensi di bidang tersebut," kata Syauqi.

TPBK (Tim Pelayanan dan Bimbingan Konseling) adalah unit layanan yang dimiliki oleh Fakultas Psikologi Unpad, diperuntukkan gratis bagi mahasiswa Unpad yang membutuhkan bantuan psikologis.

"Layanan yang tersedia di TPBK meliputi bimbingan karir, kesulitan belajar, penyesuaian diri, masalah akademik, pertemanan, interaksi sosial dan permasalahan psikologis lainnya," jelas Syauqi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya