Banjir Bandang Sentani, Pemerintah Siapkan 4 RS Rujukan

Penanganan banjir bandang Sentani, empat rumah sakit difungsikan sebagai rumah sakit rujukan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Mar 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 09:00 WIB
Rumah hingga Helikopter Terseret Banjir Bandang Sentani
Sebuah pesawat twin otter rusak pasca terseret banjir bandang dan menutupi lapangan terbang di Kabupaten Sentani, Jayapura, (17/3). Banjir bandang Sentani menewaskan 70 orang dan puluhan luka-luka. (AFP/Netty Dharma Somba)

Liputan6.com, Jakarta Penanganan banjir bandang Sentani, Papua dari segi pelayanan medis telah didukung kembali oleh operasional sejumlah rumah sakit salah satunya seperti RSUD Yowaris.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, pasien yang membutuhkan perawatan rujukan sudah dapat dilakukan di empat rumah sakit.

"RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RS Abepura, dan RS Aryoko difungsikan sebagai rumah sakit rujukan," jelas Sutopo dalam keterangan rilis ditulis Selasa (19/3/2019).

Pos Komando yang didirikan di Kantor Bupati Jayapura juga telah melayani korban luka dan terdampak melalui pelayanan medis maupun dapur umum. Kini pemerintah daerah setempat bersama dinas terkait, TNI, dan Polri melakukan upaya pemulihan dini.

Upaya tersebut seperti pembersihan kayu gelondongan, bebatuan, puing-puing dan material lain dengan alat berat. Selain itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura mengerahkan 4 unit ekskavator dan 4 wheel loader (traktor dengan roda karet untuk mengangkut material).

Ada 10 dump truck (truk jungkit) untuk pembersihan ruas Jalan Nasional Jayapura-Sentani-Kemiri sepanjang 70 km. Jalur tersebut tertutupi lumpur dan pohon tumbang.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

79 jiwa meninggal dunia

banjir papua
Suasana terkini jalanan di Sentani (foto: Liputan6.com / Katharina Janur)

Data BNPB hingga Senin, 18 Maret 2019 pukul 15.00 WIB, banjir bandang yang terjadi di Sentani, Jayapura, Papua pada Sabtu, 16 Maret 2019 pukul 21.30 waktu setempat menyebabkan 79 jiwa meninggal dunia.

Sebanyak 43 jiwa belum ditemukan. Ke-72 jiwa korban meninggal teridentifikasi di Kabupaten Jayapura, sisanya berada di Kota Jayapura.

"Terkait dengan korban hilang, 34 jiwa diidentifikasi di Kampung Milimik Sentani, 6 di Komplek Perumahan Inauli Advent dan 3 di Doyo Baru. Sementara itu, 4.728 jiwa mengungsi di 6 titik pos penampungan," lanjut Sutopo.

Banjir bandang ini menerjang sembilan kelurahan. Dari sembilan kelurahan, tiga kelurahan di antaranya mengalami kerusakan parah. Tiga kelurahan itu yaitu Dobonsolo, Doyo Baru dan Hinekombe.

Kesembilan kelurahan yang terdampak adalah Kelurahan Dobonsolo, Hinekombe, Hobong, Ifale, Ifar Besar, Keheran, Sentani Kota, Sereh, dan Yobhe.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya