5 Temuan Terbaru Kasus Dugaan Skimming ATM Ramyadjie Priambodo

Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan skimming ATM yang dilakukan Ramyadjie Priambodo.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Mar 2019, 15:31 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 15:31 WIB
Mengenal Modus Pembobolan ATM Melalui Teknik Skimming
Sebenarnya apa dan bagaimana cara kerja teknik skimming kartu ATM?

Liputan6.com, Jakarta - Polisi berhasil menangkap Ramyadjie Priambodo atau RP atas kasus dugaan skimming atau penggandaan ATM yang dilakukannya. Ia merupakan kerabat jauh dari Prabowo Subianto.

Akibat kejahatan Ramyadjie Priambodo, kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta. Dari hasil penyelidikan, polisi menyita beberapa barang.

Barang tersebut adalah masker yang digunakan saat tersangka melakukan kejahatannya, 1 buah ATM, dan 2 ATM warna putih yang sudah diduplikasi, serta handphone juga peralatan skimming.

Dalam operasi penangkapan pada 26 Februari 2019, Ramyadjie ditemukan dan dibekuk di apartemen di daerah Jakarta Selatan.

Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan skimming.

Berikut temuan-temuan terbaru kasus dugaan skimming ATM yang dilakukan Ramyadjie Priambodo dirangkum Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Periksa 10 Saksi

Mengenal Modus Pembobolan ATM Melalui Teknik Skimming
Sebenarnya apa dan bagaimana cara kerja teknik skimming kartu ATM?

Polisi memeriksa 10 saksi terkait kasus pembobolan ATM BCA dengan modus skimming yang melibatkan kerabat Prabowo Subianto, Ramyadjie Priambodo.

"10 saksi sudah kita periksa kita sedang pemberkasan penyelesaian berkas perkara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa, 19 Maret 2019.

 


2. Ingin Pelajari Mesin ATM

[Bintang] Hati-hati Kejahatan Skimming Kartu ATM Masih Mengintai Kamu!
Skimming kartu ATM masih jadi modus yang ramai dibicarakan. (Sumber foto: pcmag.com)

Polisi menemukan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di kamar Ramyadjie Priambodo atau RP. Ia ditangkap terkait kasus pembobolan ATM BCA dengan modus skimming.

Kepada polisi, Ramyadjie mengungkapkan, benda tersebut sengaja disimpan di dalam kamarnya untuk mempelajari cara kerja mesin ATM. Selain itu, dia juga menggunakannya untuk mencari kelemahan mesin tersebut.

"Untuk mengetahui kelemahan mesin ATM," kata Argo.

Hanya saja Argo tidak mengungkap dari mana Ramyadjie mendapatkan mesin ATM tersebut. Penyidik masih menggali keterangan pelaku.

 


3. Sudah Beraksi 91 Kali

Selain via ATM, Skimming Juga Dilakukan dengan Cara Ini
Skimming EDC kartu kredit (timesofindia.com)

Argo juga menuturkan Ramyadjie Priambodo telah melakukan aksi kejahatannya sebanyak 91 kali. Semua transaksi yang dia lakukan menggunakan bitcoin atau mata uang virtual.

"Uang yang didapat sementara kerugiannya ada Rp 300 juta," ucap Argo.

Namun, keterangan pelaku masih kerap berubah-ubah.

 


4. Dapat Data Nasabah dari Black Market

Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Pembobolan ATM (Liputan6.com/M.Iqbal)

Menurut Argo, berdasarkan pemeriksaan sementara, Ramyadjie Priambodo mendapat data nasabah dari pasar gelap.

"Dari black market di dalam internet. Dia ikut dalam suatu kelompok, sehingga saling tukar menukar," ucap Argo.

 


5. Uang Jadi Bitcoin

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Uang sebesar Rp 300 juta dari hasil skimming ATM yang dilakukan Ramyadjie Priambodo, menurut Argo, nantinya digunakan untuk membeli bitcoin atau uang elektronik.

"Ya, suka main transaksi bitcoin," kata Argo.

Sayangnya, Argo tak menjelaskan secara rinci terkait hal itu. Namun, Argo memastikan jika Ramyadjie kerap membeli bitcoin dari uang hasil kejahatannya tersebut.

"Metode jual beli pembayarannya dengan menggunakan virtual currency bitcoin," jelasnya.

Bukan hanya untuk membeli uang elektronik saja, uang hasil kejahatannya itu juga ia gunakan dalam kebutuhan hidupnya sehari-hari.

"Pengakuannya untuk keperluan pribadi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya