Luhut Persilakan Aksinya Beri Amplop ke KH Zubair Muntasor Dibawa ke Bawaslu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan kembali memberikan klarifikasi terkait beredarnya videonya tengah menyerahkan amplop kepada Kiai Zubair Muntasor.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2019, 13:11 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2019, 13:11 WIB
EMTEK Group Lakukan Pertemuan dengan Kemenko Maritim
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) saat melakukan pertemuan dengan jajaran EMTEK Group di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (7/3). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan kembali memberikan klarifikasi terkait beredarnya videonya tengah menyerahkan amplop kepada Kiai Zubair Muntasor.

Luhut menjelaskan, amplop tersebut diberikannya sebagai bentuk bantuan kepada KH Zubair Muntasor untuk biaya pengobatan.

"Kakinya diamputasi. Saya bertemu di kediaman beliau. Saya memang niat bantu untuk berobat," kata Luhut, dalam acara Coffee Morning, di Kantornya, Jakarta, Senin (8/4/2019).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan inipun membantah, pemberian amplop itu berkaitan dengan konstestasi politik di Pilpres 2019.

"Enggak ada niat mau kampanye. Sogok-sogok. Enggak bener itu," tegas Luhut.

Oleh karena itu, dia mempersilakan jika ada pihak-pihak yang berniat melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas dugaan pelanggaran pemilu.

"Kalau ada yang bilang mau ke Bawaslu. Ya ke mana saja silakan," ujar Luhut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesalkan

Menko Luhut Bahas Industri Mobil Listrik Nasional Bareng DPR
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Luhut menyesalkan, kunjungan ke KH Zubair Muntasor diartikan untuk jual beli suara politik. Bagi Luhut, tuduhan tersebut justru menjadi fitnah dan mencoreng nama besar kiai dan pesantrennya.

Dia pun mengimbau kepada para elite supaya mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk. Serta hati yang bersih daripada hati penuh kecurigaan.

"Ajaran hubungan dan jalinan silahturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur kita jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite. Sebelum bertindak bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik," tandasnya.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya