Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengatakan partainya akan menentukan arah dukungannya pasca Pemilu 2019. Hal ini, ia katakan terkait dengan pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi.
"Yang jelas kita kan akan melihat posisi kita lagi ya. Kan pemilihan presiden sudah selesai, ya jadi kita lihat nanti ke depannya bagaimana," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Baca Juga
Bara belum bisa memastikan apakah PAN akan bergabung dalam koalisi Jokowi. Meski begitu, Bara menilai pertemuan itu menunjukan sikap negarawan pada Zulkifli.
Advertisement
"Yang penting mereka bertemu dulu dan itu menunjukan sikap kenegarawanan. Kedepannya bagaimana, apakah akan ada repositioning, nanti kita lihat," ungkap dia.
Selain itu, pertemuan Zulkifli dan Jokowi juga dinilai Bara memiliki nuansa positif. Serta membawa suasana yang baik pasca-pemilu.Â
"Saya pikir kuncinya disitu. Dengan begitu kita lagi-lagi membutuhkan sikap kenegarawanan, kemampuan dari semua pihak disini, bukan hanya kedua capres tapi juga para pendukungnya untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan segala-segalanya," ucap dia.Â
Sebelumnya, Presiden Jokowi tampak berbincang dengan Zulkifli Hasan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku di Istana Negara Jakarta, Rabu 24 April 2019.
Tak hanya berdua, dalam perbincangan itu ada pula Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Perbincangan diawali dari Jokowi yang berjalan menuju meja bundar di tengah Istana Negara usai mengucapkan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Barnabas Orno.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Keluhkan Pemilu Serentak
Selang beberapa menit, Zulkifli menyusul bersama Surya Paloh. Dia duduk di sisi kanan, sementara Paloh di sisi kiri Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampak menyampaikan sesuatu kepada Zulkifli. Sesekali wajah calon presiden petahana itu tersenyum.
Usai berbincang dengan Jokowi dan sejumlah elite politik, Ketum PAN ini mengaku membahas beberapa hal, salah satunya persoalan pemilihan umum (Pemilu) 2019.
Dia mengeluhkan durasi Pemilu yang begitu lama hingga delapan bulan.
"Kalau silaturahmi kan pasti banyak yang kami bicarakan. Soal pemilu terlalu lama sampai delapan bulan, habis energi," ujar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 24 April 2019.Â
Advertisement