Banjir Rendam Lahan Persawahan dan Kebun Milik Warga Sigi

Akibat banjir, lebih dari 270 rumah warga Desa Bangga juga rusak berat dan tak bisa lagi dihuni.

oleh Maria Flora diperbarui 30 Apr 2019, 13:46 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2019, 13:46 WIB

Liputan6.com, Sigi - Banjir masih mengalir deras di jalan utama Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Akses transportasi rusak parah dan aktivitas warga lumpuh total.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (30/4/2019), warga tidak bisa bertani dan berkebun karena seluruh lahan persawahan dan kebun ikut hanyut terseret banjir yang bercampur material pepohonan. Bila ingin keluar desa, warga terpaksa melewati sungai beraliran deras yang cukup berbahaya.

Sementara itu, lebih dari 270 rumah warga Desa Bangga kini rusak berat dan tak bisa lagi dihuni. Itu belum termasuk kerusakan rumah warga di Desa Walatana yang juga terdampak banjir. Ratusan keluarga kini memilih tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Sementara itu, di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, air di Bendungan Benteng Sungai Saddang semakin deras mengalir. Dua dusun di Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua disebut jadi langganan banjir kiriman dari Kabupaten Enrekang.

Ratusan keluarga di Kampung Barombong dan Jampu terisolasi akibat luapan Sungai Saddang. Air menggenangi permukiman warga dengan ketinggian antara 70 sentimeter hingga 1 meter.

Banjir membuat akses keluar masuk Dusun Barombong dan Jampu terputus. Warga setempat pun terisolasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang mencatat sedikitnya 80 unit rumah dan 134 kepala keluarga terjebak di lokasi banjir karena akses masih terputus.

Tak hanya permukiman, ratusan hektare tanaman padi dan jagung di Desa Sipatuo juga terendam banjir. Petani terpaksa gagal panen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya