Liputan6.com, Jakarta - Bima Sakti bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan galaksi radio raksasa yang ukurannya mencapai 32 kali lipat dari galaksi Bima Sakti.
Galaksi ini diberi nama "Inkathazo," yang dalam bahasa isiXhosa dan isiZulu di Afrika Selatan berarti "masalah." Nama ini diberikan karena para ilmuwan mengalami kesulitan dalam memahami fisika di balik fenomena yang terjadi di dalamnya.
Advertisement
Melansir laman Live Science pada Kamis (06/02/2025), galaksi Inkathazo ditemukan berkat teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan. Panjang pancaran plasma dari galaksi ini mencapai 3,3 juta tahun cahaya dari ujung ke ujung, menjadikannya 32 kali lebih besar dari Bima Sakti.
Advertisement
Baca Juga
Para ilmuwan, termasuk tim yang melakukan penelitian ini, mengalami kesulitan dalam memahami bagaimana Inkathazo bisa tumbuh sebesar ini. Pasalnya memiliki karakteristik yang berbeda dari galaksi radio raksasa lainnya.
Inkathazo memiliki beberapa keanehan dibandingkan dengan galaksi radio lain. Biasanya, pancaran plasma dari lubang hitam dalam galaksi radio berbentuk lurus.
Namun, salah satu pancaran plasma dari Inkathazo justru melengkung. Selain itu, galaksi ini terletak di pusat gugus galaksi, bukan di area yang lebih sepi seperti kebanyakan galaksi radio raksasa lainnya.
Keberadaannya di lingkungan yang padat ini seharusnya menghambat pertumbuhan pancaran plasma. Namun justru sebaliknya, Inkathazo terus membesar.
Keberadaan Inkathazo di tengah gugus galaksi menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana interaksi lingkungan memengaruhi pertumbuhan dan evolusi galaksi radio raksasa. Teleskop MeerKAT telah memungkinkan para ilmuwan untuk membuat peta spektral resolusi tinggi dari Inkathazo guna melacak usia plasma di berbagai bagiannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa elektron di dalam pancaran plasma memperoleh energi tambahan secara tak terduga. Kemungkinan, ini terjadi ketika pancaran tersebut bertabrakan dengan gas panas di antara galaksi dalam gugusnya.
Teleskop MeerKAT
Teleskop MeerKAT, yang terletak di wilayah Karoo, Afrika Selatan, terdiri dari 64 piringan radio dan dikelola oleh South African Radio Astronomy Observatory. Teleskop ini merupakan proyek awal dari Square Kilometre Array (SKA), yang akan menjadi teleskop terbesar di dunia ketika mulai beroperasi sekitar 2028.
Sejak mulai beroperasi pada 2018, MeerKAT telah membantu mengungkap berbagai misteri langit selatan, termasuk menemukan tiga galaksi radio raksasa dalam wilayah kecil langit yang disebut "COSMOS field." COSMOS adalah area setara dengan lima kali ukuran bulan purnama dan menjadi lokasi penelitian salah satu survei astronomi paling canggih, yaitu International Gigahertz Tiered Extragalactic Exploration (MIGHTEE).
Galaksi Radio
Galaksi radio raksasa adalah jenis galaksi yang memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Lubang hitam ini memiliki massa jutaan hingga miliaran kali lebih besar dari matahari dan mampu melengkungkan ruang-waktu di sekitarnya.
Sebagian galaksi memiliki gas antar bintang yang berputar dan tersedot ke dalam lubang hitam. Proses ini menciptakan gesekan dan energi dalam jumlah besar, menghasilkan pancaran cahaya di berbagai panjang gelombang.
Dalam beberapa kasus, lubang hitam ini juga melepaskan semburan plasma yang dapat menjangkau jutaan tahun cahaya ke luar angkasa. Plasma ini sangat panas dan berisi partikel-partikel elektron yang bergerak mendekati kecepatan cahaya.
Karena pancaran ini dapat dideteksi dalam gelombang radio, galaksi-galaksi yang memancarkan fenomena ini disebut sebagai galaksi radio.
(Tifani)
Advertisement