Kabar Duka di Hari Buruh, 2 Jurnalis Bandung Diduga Dianiaya Polisi

Prima diminta menunjukan file-file foto. Tidak itu saja, dia mendapatkan ancaman dari aparat tersebut.

oleh Andrie Harianto diperbarui 01 Mei 2019, 14:24 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 14:24 WIB
Demo Tolak Kekerasan terhadap Wartawan
Seorang wartawan membentangkan poster saat aksi solidaritas tolak kekerasan terhadap jurnalis di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (14/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang di peringatan Hari Buruh 2019. Dua wartawan mengalami kekerasan oleh sekelompok polisi.

Kejadian itu menimpa pewarta foto Prima Mulia dari Tempo dan Reza Estily pewarta foto lepas, sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (1/5/2019).

Kepada Liputan6.com, Prima menuturkan bermula saat dirinya mendengar ada kerusuhan antara massa aksi berbaju hitam dengan aparat. Massa tersebut merupakan kelompok pekerja kreatif yang berpakaian ala kelompok punk.

Peristiwa itu terjadi tidak jauh dari Jalan Bagusrangin. Massa aksi saat itu hendak menuju Monumen Perjuangan Jawa Barat di Dipatiukur.

Tiba di lokasi kejadian, Prima melihat beberapa massa aksi dipukul dan ditendang polisi satuan khusus yang biasa berpatroli di Bandung.

"Senjata ditembak ke udara berkali-kali," tutur Prima melalui sambungan telepon.

Namun, ketika Prima hendak berbalik dan menyelesaikan tugasnya, tiga orang yang mengaku polisi mempiting lehernya. Dia diminta menunjukan file-file foto. Tidak itu saja, dia mendapatkan ancaman dari aparat tersebut.

"Dia ancam, mau dihabisin di sini atau hapus foto," ujar Prima menirukan ancaman salah seorang polisi.

Mau tidak mau, sekitar 20 dokumentasi kekerasan polisi kepada massa aksi Hari Buruh tersebut hilang.

Sementara itu, kata Prima, Reza yang juga berada di lokasi kejadian justru mengalami hal yang lebih parah dan mengerikan.

"Dia didorong dan ditendang kakinya," kata Prima.

Huyogo Simbolon salah seorang wartawan mengatakan, saat ini Reza masih berada di ruang IGD RS Boromeus untuk memeriksakan kekerasan yang dialaminya.

"Masih tunggu hasil visum, ini masih di IGD," kata Huyogo.

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema saat dikonfirmasi, belum memberikan respons terkait dugaan kekerasan anak buahnya itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya