20 Jurnalis Jadi Korban Kerusuhan 22 Mei, AJI: Usut Tuntas

Tercatat, 20 jurnalis menjadi korban ganasnya oknum diduga aparat kepolisian dan demonstran di tiga titik, yani Thamrin, Petamburan, dan Slipi Jaya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 27 Mei 2019, 13:17 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 13:17 WIB
FOTO: Pengunjuk Rasa Diamankan di Kawasan Tanah Abang
Sejumlah kepolisian berlindung saat bentrok dengan massa aksi 22 Mei sebelum terjadi pembakaran bis milik Brimob di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5/2019). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendesak pihak terkait mengusut kekerasan terhadap jurnalis yang menjadi korban kerusuhan 21-22 Mei saat menjalankan tugasnya. Tercatat, 20 jurnalis menjadi korban ganasnya oknum diduga aparat kepolisian dan demonstran di tiga titik, yani Thamrin, Petamburan, dan Slipi Jaya.

"Kami mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis, baik oleh polisi maupun kelompok warga," kata ketua AJI Jakarta, lewat siaran pers diterima, Senin (27/5/2019).

AJI memaparkan, kekerasan dialami jurnalis seperti pemukulan, penamparan, intimidasi, persekusi, ancaman, perampasan alat kerja jurnalistik, pengalangan liputan, penghapusan video dan foto hasil liputan, pelemparan batu, hingga pembakaran motor milik jurnalis.

"Mayoritas kasus kekerasan itu terjadi saat para jurnalis meliput aksi unjuk rasa di sekitar Gedung Bawaslu, di kawasan Thamrin," jelas Asnil.

Saat ini AJI Jakarta tengah mengumpulkan data dan memverifikasi kepada para jurnalis yang menjadi korban.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Data Korban

Berikut ini data yang dicatat AJI Jakarta terkait kasus kekerasan terhadap jurnalis.

1. Budi, kontributor CNN Indonesia TV, mengalami kekerasan fisik, perampasan alat kerja dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.

2. Intan, jurnalis RTV, mengalami persekusi oleh massa aksi.

3. Rahajeng, jurnalis RTV, mengalami persekusi oleh massa aksi.

4. Draen, jurnalis Gatra, mengalami kekerasan fisik dan diusir oleh polisi.

5. Felix, jurnalis Tirto, dihalangi saat liputan.

6. Dwi, jurnalis Tribun Jakarta, mengalami kekerasan tidak langsung, kepala bocor terkena lemparan batu massa aksi.

7. Ryan, jurnalis CNN Indonesia.com, mengalami kekerasan fisik, perampasan alat kerja dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.

8. Seorang reporter lainnya dari CNN Indonesia.com, belum diketahui identitasnya, ditengarai juga mengalami penghalangan peliputan dan perampasan paksa alat kerja oleh Polisi.

9. Ryan, jurnalis MNC Media, alat kerjanya dirampas oleh massa aksi.

10. Fajar, jurnalis Radio MNC Trijaya, mengalami kekerasan fisik, penghapusan karya jurnalistik dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.

11. Fadli, jurnalis Alinea.id, mengalami kekerasan fisik dan penghalangan liputan.

12. Fahreza, jurnalis Okezone.com, mengalami perusakan alat kerja/motor oleh massa aksi.

13. Putera, jurnalis Okezone.com, mengalami perusakan motor oleh aparat.

14. Aji, jurnalis INews TV, mengalami kekerasan fisik dan diusir oleh aparat Kepolisian.

15. Setya, jurnalis TV One, mengalami kekerasan fisik dan penghalangan liputan oleh aparat Polisi.

16. Ario, VJ Net TV, mengalami perusakan alat kerja/motor dibakar.

17. Yuniadhi, fotografer Kompas, motornya dirusak.

18. Topan, fotografer Tempo, mengalami kekerasan tidak langsung, matanya kena serpihan dari bom molotov massa aksi.

19. Niniek, jurnalis Assosiated Press (AP) mengalami persekusi online (doxing).

20. Seorang kru ABC News (Australia) mengalami intimidasi oleh massa aksi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya