Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan Jumat (25/4/2025). IHSG akan menguji rentang 6.290-6.505.
IHSG melemah 0,32% ke posisi 6.613 dan disertai dengan munculnya tekanan jual pada perdagangan Kamis, 24 April 2025.
Advertisement
Baca Juga
“Kami memperkirakan posisi IHSG saat ini sudah berada di akhir wave (2) dari wave B sehingga IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.290-6.505,” kata Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.373,6.148 dan level resistance 6.707,6.877 pada Jumat pekan ini.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan sepanjang masih kuat bertahan di atas 6.530.
Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.530-6.600 dan level resistance 6.680-6.750.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 6.530-6.800.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan dalam PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) - Buy on Weakness
Saham ACES terkoreksi 0,99% ke 500 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Selama masih mampu berada di atas 466 sebagai stoplossnya, posisi ACES diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1," kata dia.
Buy on Weakness: 478-500
Target Price: 560, 645
Stoploss: below 466
2.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness
Saham BBTN menguat 0,50% ke 1.015 tetapi disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BBTN sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 1, sehingga BBTN akan terkoreksi terlebih dahulu," ujar dia.
Buy on Weakness: 910-985
Target Price: 1.080, 1.200
Stoploss: below 835
3.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Buy on Weakness
Saham BRMS terkoreksi 1,06% ke 372 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi saham BRMS sedang berada di awal wave [ii] dari wave 3, sehingga BRMS masih rawan melanjutkan koreksinya.
Buy on Weakness: 320-364
Target Price: 392, 416
Stoploss: below 304
4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness
Saham UNVR menguat 4,91% ke 1.495 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi UNVR sedang berada di akhir wave (a) dari wave [iii], sehingga penguatan UNVR akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi," kata dia.
Buy on Weakness: 1.380-1.465
Target Price: 1.550, 1.605
Stoploss: below 1.300
Advertisement
Penutupan IHSG pada 24 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (24/4/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup turun 0,32% ke posisi 6.613,47. Indeks LQ45 terpangkas 0,39% ke posisi 741,87. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.697,90 dan level terendah 6.585,45. Sebanyak 327 saham menguat sehingga tahan koreksi IHSG. Namun, 274 saham melemah dan 203 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.151.271 kali dengan volume perdagangan 20,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.865.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham consumer siklikal turun 0,21 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,16 persen dan sektor saham properti susut 0,36 persen.
Di sisi lain, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,22%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan bertambah 0,71%, sektor saham industri menanjak 0,65%. Sektor saham energi bertambah 0,04 persen, sektor saham basic mendaki 0,14%, sektor saham industri menanjak 0,65 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,21 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,63 persen dan sektor saham transportasi naik 0,27 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham INCO turun 0,41% ke posisi Rp 2.440 per saham. Saham INCO dibuka stagnan di posisi Rp 2.450 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 2.530 dan level terendah Rp 2.420 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.702 kali dengan volume perdagangan 172.376 saham. Nilai transaksi Rp 42,5 miliar.
Saham GOTO stagnan di posisi Rp 80 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 82 dan level terendah Rp 79 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.776 kali dengan volume perdagangan 32.735.608 saham.
Saham PTBA ditutup stagnan di posisi Rp 2.780 per saham. Harga saham PTBA dibuka di posisi Rp 2.780 per saham. Harga saham PTBA sempat berada di level tertinggi Rp 2.810 dan level terendah Rp 2.770 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.405 kali dengan volume perdagangan 135.873 saham. Nilai transaksi Rp 37,9 miliar.
Advertisement
