Liputan6.com, Singapura - Cinta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak pernah luntur kepada sang istri Ani Yudhoyono, meski belahan hatinya itu telah mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (1/6/2019). Setelah Ani dinyatakan meninggal dunia pukul 11.50 waktu Singapura oleh dokter, SBY dan keluarga menggelar rapat keluarga.
Pada rapat tersebut, SBY mengutarakan keinginannya untuk bisa memberi ciuman terakhir untuk perempuan yang telah mendampinginya selama 43 tahun itu.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjadi saksinya. Dia mengatakan, keinginan itu berkali-kali diutarakan SBY dalam rapat keluarga.
Advertisement
"Pak SBY minta satu hal, usai dimandikan dan disucikan Beliau ingin cium sekali lagi. Itu disampaikan berkali-kali saat rapat (keluarga)," kata Hinca Panjaitan di Singapura, Sabtu, seperti dilansir Antara.
Hinca sendiri menjadi saksi detik-detik Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhirnya. Dia selama ini memang dikenal memiliki kedekatan khusus dengan keluarga SBY. Dia berada di National University Hospital (NUH), Singapura, sekitar 20 menit sebelum Ibu Negara periode 2004-2014 itu dinyatakan meninggal dunia.
Dia melihat secara langsung tahapan demi tahapan medis yang diberikan dokter.
Dia mendampingi keluarga SBY selama itu. Menurut dia, keluarga termasuk SBY, ikhlas melepas Ani Yudhoyono, orang yang sangat dikasihinya itu.
"Saya lihat sendiri selepas tadi dipastikan Ibu Ani menghadap sang Pencipta lalu Pak SBY dan keluarga dan teman dekat rapat di seberangnya dan dijelaskan tahapan tadi," tutur Hinca.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Akan Dimakamkan di TMP Kalibata
Istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono wafat saat menjalani perawatan medis di National University Hospital, Singapura. Ani Yudhoyonodikabarkan meninggal dunia pada pukul 11.50 waktu Singapura atau 10.50 WIB.
Rencananya, setiba di Tanah Air pada Minggu besok, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
"Insyaallah besok, ba'da Zuhur, jenazah akan dimakamkan di TMP Kalibata," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dalam jumpa pers di Singapura mewakili keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu (1/6/2019).
Ani Yudhoyono mengalami sakit kanker darah kurang lebih selama empat bulan. Ani sempat menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019.
Pada Jumat 31 Mei 2019, kondisi Ani Yudhoyono dikabarkan kembali memburuk. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Iya pagi tadi jam 08.00 drop lagi dan jam 09.00 tidak sadarkan diri," kata Ferdinand, Jumat 31 Mei 2019 soal kondisi Ibu Ani Yudhoyono.
Advertisement