Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) menyambangi Mabes Polri. Dalam kesempatan itu, Kapolri Jendral Tito Karnavian berharap agar kandidat dari Polri terpilih memimpin lembaga antirasuah itu.
"Mudah-mudahan ada dari Polri yang terpilih," tutur Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2019).
Menurut Tito, dengan terpilihnya anggota Polri sebagai pimpinan KPK, maka sinergitas antara lembaga antirasuah dengan kepolisian dalam rangka memberantas korupsi akan semakin baik.
Advertisement
"Karena Polri memiliki jaringan nasional dan juga ada elemen penanganan korupsi. Di Polda-Polda, ada Dittipikor. Ini menjadi mesin memberantas kasus korupsi. Mencegah korupsi sebesar negara Indonesia ini, ya tidak mudah," dia menjelaskan.
Perwira tinggi Polri menjadi pimpinan KPK bukan hal yang baru. Tito menyontohkan sejumlah nama seperti mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan.
Sejauh ini, sudah ada delapan nama perwira tinggi Polri yang menyampaikan niatannya ikut mendaftar dalam seleksi calon komisioner KPK.
"Kami tentu berusaha memberikan calon terbaik. Berapa jumlahnya saya kira tidak ada pembatasan. Kami sudah memiliki beberapa orang, nanti akan kami buka juga secara internal. Nanti akan kami serahkan kepada pansel untuk menilai," kata Tito.
Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Ganarsih menambahkan, kehadirannya di Mabes Polri merupakan rangkaian upaya jemput bola bibit potensial untuk memimpin KPK.
"Memang program kami seperti ke KPK dan Jaksa Agung, kami sampaikan bahwa kami akan minta bantuan untuk tracking. Kedua kami minta masukan dari Kapolri dari Jaksa Agung. Kita juga mengundang calon dari polisi untuk mendaftarkan," ujar Yenti.
Pendaftaran calon pimpinan (capim) KPK dibuka mulai 17 Juni hingga 4 Juli 2019. Baik dari unsur pemerintah dan masyarakat dapat tampil dengan beragam latar belakang, juga pengalaman agar membawa lembaga antirasuah semakin baik ke depan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Keliling 8 Daerah
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan (KPK) akan berkeliling ke delapan daerah untuk menjaring komisioner lembaga antirasuah periode 2019-2023. Masing-masing anggota Pansel berangkat ke Pontianak, Bandung, Malang, Surabaya, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Semarang.
"Ke daerahnya ini dilakukan serentak pada tanggal 19 Juni 2019," ujar anggota Pansel Diani Sadia di Gedung Kementerian Sekretaris Negara Jakarta, Selasa 11 Juni 2019.
Diani menjelaskan, pemilihan delapan daerah ini adalah hasil kerjasama Pansel KPK dengan Transparansi Internasional Indonesia (TII). Nantinya, Pansel akan mendiskusikan calon yang telah dijaring dengan para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Nanti akan membahas bersama-sama, karena disana akan diskusi dengan teman-teman perguruan tinggi, LSM, dan tentu media," jelasnya.
Sementara itu, anggota Pansel KPK lainnya, Al-Araf menyebut kunjungan ke delapan daerah merupakan salah satu upaya guna mendapatkan calon pimpinan KPK yang berkompeten. Dia juga meminta masukan dari masyarakat untuk mendapatkan komisioner KPK yang lebih baik dari periode sebelumnya.
"Sosialisasi ke daerah upaya aktif agar terdapat kandidat yang punya kapasitas kompentesi transparansi dari proses itu," ucap Direktur Imparsial itu.
Advertisement