Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) menyambangi Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan. Hal itu sebagai upaya mencari sosok terbaik yang akan memimpin lembaga antirasuah.
"Kami tidak hanya akan mengumumkan pendaftaran saja, tetapi kami juga akan menjemput bola. Jika kami melihat nama-nama yang potensial, maka akan kami hubungi agar mendaftar," tutur Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).
Baca Juga
Menurut Yenti, Pansel KPK memang membidik sejumlah nama dalam jajaran Kejagung untuk mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Hanya saja sosok tersebut masih dirahasiakan.
Advertisement
"Belum-belum, nanti akan kita sampaikan tanggal 17 Juni besok. Ada jaksa yang aktif dan ada juga jaksa yang baru saja nonaktif, yang penting usianya belum 65 tahun ya. Trackingnya yang paling penting, jadi kita cari yang seperti itu. Kami juga minta Pak Jaksa Agung untuk menyiapkan dan mendorong untuk itu," jelas dia.
Pendaftaran capim KPK dibuka mulai 17 Juni sampai dengan 4 Juli 2019. Mereka akan melalui sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, tes uji kompetensi yang diikuti dengan assessment, tes kesehatan, dan wawancara.
"Kami juga akan terima masukan dari Jaksa Agung, Polri, BIN, PPATK, dan lain-lain," kata Yenti.
Jaksa Agung HM Prasetyo menambahkan, dipercaya untuk memberikan rekomendasi nama dari internalnya merupakan tanggung jawab besar. "Kami akan coba carikan figur-figur terbaik," ujar Prasetyo.
Keliling 8 Daerah
Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan (KPK) akan berkeliling ke delapan daerah untuk menjaring komisioner lembaga antirasuah periode 2019-2023. Masing-masing anggota Pansel berangkat ke Pontianak, Bandung, Malang, Surabaya, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Semarang.
"Ke daerahnya ini dilakukan serentak pada tanggal 19 Juni 2019," ujar anggota Pansel Diani Sadia di Gedung Kementerian Sekretaris Negara Jakarta, Selasa 11 Juni 2019.
Diani menjelaskan, pemilihan delapan daerah ini adalah hasil kerjasama Pansel KPK dengan Transparansi Internasional Indonesia (TII). Nantinya, Pansel akan mendiskusikan calon yang telah dijaring dengan para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Nanti akan membahas bersama-sama, karena disana akan diskusi dengan teman-teman perguruan tinggi, LSM, dan tentu media," jelasnya.
Sementara itu, anggota Pansel KPK lainnya, Al-Araf menyebut kunjungan ke delapan daerah merupakan salah satu upaya guna mendapatkan calon pimpinan KPK yang berkompeten. Dia juga meminta masukan dari masyarakat untuk mendapatkan komisioner KPK yang lebih baik dari periode sebelumnya.
"Sosialisasi ke daerah upaya aktif agar terdapat kandidat yang punya kapasitas kompentesi transparansi dari proses itu," ucap Direktur Imparsial itu.
Advertisement