Koalisi Jokowi Akan Bahas Kemungkinan Gerindra Masuk Kabinet Usai Putusan MK

Rekonsiliasi antara kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan membuahkan posisi atau jabatan menteri untuk kader Partai Gerindra.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Jun 2019, 14:38 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 14:38 WIB
Ribuan Kader Hadiri Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan
Suasana Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Kampanye Akbar Partai Golkar dihadiri ribuan kader dan simpatisan. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Rekonsiliasi antara kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan membuahkan posisi atau jabatan menteri untuk kader Partai Gerindra.

Namun, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, koalisi parpol yang berada di kubu Jokowi-Ma'ruf, sampai saat ini belum membicarakan soal kabinet. Semuanya akan dilakukan usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019.

Sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan Prabowo-Sandiaga itu akan digelar MK pada Kamis 27 Juni.

"Pembicaraan soal kabinet dalam koalisi belum ada. Dalam internal koalisi saja pembahasan soal kabinet belum menjadi perbincangan. Kita tunggu saja hasil Mahkamah Konstitusi," ucap Ace saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2019).

Terkait kemungkinan bergabungnya Gerindra, dia menuturkan koalisi tentu terbuka untuk siapapun.

"Prinsipnya, kami sangat terbuka untuk sama-sama membangun bangsa ini. Memperkuat koalisi yang sudah terbangun dari sejak pemilihan dan kampanye jauh lebih diutamakan karena partai-partai dan para relawan inilah yang telah berjuang dan bekerja keras untuk memenangkan pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf," ia memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Prabowo Akan Bicarakan dengan Gerindra

Ketua DPP Gerindra Sodik Mujahid menganggap pandangan bahwa partainya layak bergabung dalam koalisi pemerintahan itu sangat wajar.

"Pandangan yang sangat wajar dan sangat tepat mengingat potensi Gerindra yang besar, karakter Gerindra yang disiplin dan konsisten, komitmen kebangsaan Gerindra yang sangat serius," kata Sodik.

Sodik tidak bisa memastikan apakah partainya akan gabung ke menerima tawaran gabung ke pemerintahan. Kata dia, semua itu tergantung keputusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Soal memerima atau menolak tawaran itu sepenuhnya hak pimpinan, Pak Prabowo akan membicarakan dengan dewan pembina, Dewan Pakar, DPP, dan DPD, DPC, se-Indonesia," ungkapnya.

Meski begitu, Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini tetap menghormati pandangan yang menyebut Gerindra layak bergabung dalam kabinet ataupun koalisi. Dia pun mengucapkan terima kasih.

"Kami sampaikan terima kasih atas pandangan tersebut," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya