Liputan6.com, Jakarta Demi menggembangkan kreatifitas dan keterampilan para siswa Indonesia, pemerintah kerap mengelar kompetisi untuk mendorong kemampuan mereka. Apalagi saat ini, pemerintah sedang fokus terhadap pengembangan pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan.
Hal itu untuk mengatasi mengenai lapangan pekerjaan dan mampu memberikan Sumber Daya Manusia yang menumbuhkan industri di Indonesia. Salah satu perlombaan yang menjadi ajang tersebut ialah Lomba Kreativitas Siswa (LKS) 2019.
Baca Juga
Direktur Pembinaan Sekolahh Menangah Kejuruan, M Bakrun mengatakan ajang tahunan itu bakal memberikan kesempatan dan peluang kepasa siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar bisa mengepresikan kemampuan yang dimiliki.
Advertisement
“LKS 2019 bisa menjadi wadah yang tepat bagi mereka yang memiliki kemampuan,” ujar M Bakrun saat ditemui oleh tim Liputan6 di Kemendikbud, Rabu (26/6/2019).
Mengenai LKS 2019, M Bakrun melanjutkan bahwa tahun ini ajang tersebut mengambil tema komponen menyongsong industri 4.0 yang bakal digelar di Kota Pelajar, Yogyakarta pada tanggal 7 – 13 Juli 2019.
“Kami berharap LKS 2019 bisa membentuk karakter para murid yang ikut kompetisi tersebut. Mulai dari karakter disiplin, bertanggungjawab, dan sportivitas,” imbuh M Bakrun.
Mengenai tema Industri 4.0, M Bakrun menjelaskan bahwa tema itu dinilai sangat cocok dan ideal karena saat ini perkembangan teknologi dan zaman digitalisasi. Nantinya, semua jenis lomba tak lepas dari teknologi komunikasi.
“Saat ini merupakan era era digitalisasi, orang yang selalu menyebut revolusi inisdustri 4.0. Maka dari itu, kita mengambil tema tersebut karena bersingunggan dengan teknologi komunikasi,” tutur M. Bakrun.
Lebih lanjut, M. Bakrun mengatakan terdapat 34 provinsi yang mengikuti lomba tersebut. Para peserta yang mengikuti LKS 2019 merupakan perwakilan masing-masing provinsi yang sudah diseleksi melalui lomba dari sekolah-sekolah SMK.
“Jadi para peserta bukan mewakili sekolahnya masing-masing, tetapi mewakili provinsi asal sekolahnya. Sebelumnya mereka sudah diseleksi melalui perlombaan antar SMK, yang terpilih menang, merekalah yang akan mengikuti LKS tingkat nasional 2019 di Yogyakarta,” ujar M. Bakrun.
Perlu diketahui, LKS 2019 terdapat 32 jenis lomba yang diselenggarakan. Total 750 siswa SMK yang akan mengikuti ajang nasional tersebut.
“Kalau utuh, ada 32 murid yang akan mewakili setiap provinsi. Namun, tahun ini ada beberapa provinsi yang tidak mengirimkan perwakilan,” imbuh M. Bakrun.
Selain itu, lanjut M. Bakrun dari 32 jenis perlombaan di antaranya, lomba untuk otomotif, IT, Restoran (servicing), akomodasi, kuliner, fesyen, dan sebagainya.
“Sebagai contoh, siswa yang mengikuti lomba LKS 2019 untuk ketegori otomotif, mereka akan diuji untuk menyelesaikan masalah pada otomotif. Juri akan menilai kecepatannya, hasil dari lombanya, sikap dan mengenai teori,” imbuh M. Bakrun.
M. Bakrun melanjutkan, tak hanya menjadi ajang untuk merebutkan piala semata, ajang itu juga menjadi batu loncatan untuk bisa berkarier. Pasalnya, LKS 2019 juga melibatkan para pelaku industri untuk menyeleksi para murid terbaik agar bisa bekerja pada perusahaan.
“Kita juga melibatkan para industri untuk bisa menyaring para siswa yang terbaik agar bisa bekerja pada perusahaan mereka. Setidaknya terdapat 60 perusahaan yang kami libatkan dalam perlombaan tersebut. Selain itu, bagi pemenang LKS 2019 berkesempatan menjadi wakil Indonesia di ajang perlombaan dunia,” tutur M. Bakrun.
Mengenai LKS 2019, lanjut M. Bakrun beberapa provinsi menjadi favorit sebagai juara. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
(*)