Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada sesi pertama perdagangan Rabu (9/4/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.
Selain itu, IHSG berbalik arah di tengah bursa saham Asia Pasifik yang tertekan. Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menaikkan tarif impor.
Baca Juga
Mengutip data RTI, IHSG turun 0,33 persen ke posisi 5.976,42. Indeks LQ45 naik 0,47 persen ke posisi 670,89. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.092,41 dan level terendah 5.961,71. Sebanyak 317 saham memerah sehingga menekan IHSG hingga sesi pertama. Namun, koreksi IHSG menjadi terbatas seiring 283 saham menguat. 184 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 680.262 kali dengan volume perdagangan 10,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat makin perkasa terhadap rupiah. Â Dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran 16.944.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham industri naik 0,97 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 1,11 persen.
Sementara itu, sektor saham consumer siklikal terpangkas 1,94 persen. Sektor saham tersebut memimpin koreksi. Sektor saham basic susut 1,88 persen dan sektor saham energi terpangkas 1,44 persen.
Kemudian sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 0,15 persen, sektor saham kesehatan susut 0,39 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,31 persen. Lalu sektor saham properti susut 0,79 persen, sektor saham teknologi terpangkas 1,23 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,44 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham CENT melonjak 34,88 persen
Saham KBLV melonjak 33,71 persen
Saham SOSS melonjak 22,84 persen
Saham SONA melonjak 20,25 persen
Saham OBAT melonjak 19,61 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham YUPI merosot 14,98 persen
Saham SAFE merosot 14,90 persen
Saham DKFT merosot 14,86 persen
Saham MINA merosot 14,81 persen
Saham BTEK merosot 14,29 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BMRI senilai Rp 871,2 miliar
Saham BBRI senilai Rp 804,6 miliar
Saham BBCA senilai Rp 542,4 miliar
Saham BBNI senilai Rp 209,1 miliar
Saham TLKM senilai Rp 182,5 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham BBRI tercatat 45.055 kali
Saham BBCA tercatat 28.798 kali
Saham BMRI tercatat 28.474 kali
Saham WIRG tercatat 18.089 kali
Saham PTRO tercatat 18.009 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik Melemah
Bursa saham Asia Pasifik turun pada Rabu, 9 April 2025 setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif spesifik ke sejumlah negara.
Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia turun 1,06 persen. Indeks Nikkei di Jepang melemah 3,14 persen, dan indeks Topix terpangkas 3,26 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,95 persen. Indeks Kosdaq susut 0,44 persen.
Kemudian, indeks Hang Seng di Hong Kong terpangkas 3,86 persen. Indeks Hang Seng Teknologi melemah 5,42 persen dan indeks CSI 300 susut 0,26 persen.
Tarif tambahan Trump telah berlaku, menambah bea masuk dasar 10 persen yang telah diterapkan pada Sabtu pekan ini. Selain itu, barang-barang China saat ini akan hadapi tarif kumulatif sebesar 104 persen.
Di sisi lain, Bank Sentral India memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 6 persen, sesuai dengan harapan dari analis yang disurvei oleh Reuters. Indeks Nifty 50 turun 0,39 persen.
