Liputan6.com, Jakarta - Pembongkaran instalasi seni bambu Getih Getah di Bundaran HI menuai kritikan dari DPRD DKI. Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus menilai, bambu ide Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu suatu pemborosan.
"Itu salah satu pemborosan. Memang DKI ini selalu ada kegagalan dalam perencanaan. Tidak terserapnya anggaran, itupun banyak dikarenakan kegagalan dalam perencanaan karena tidak direncanakan dengan matang. Nah, hal yang terkait dengan bambu ini juga saya kira sama," kata Bestari, Kamis, (18/7/2019).
Bestari menyebut, Anies tidak memikirkan masak-masak sebelum memajang instalasi bambu Getih Getah senilai Rp 550 juta itu.
Advertisement
"Gubernur tidak berpikir panjang bahwa DKI ini punya dua musim, gitu. Ada musim panas dan hujan. Kalau dia (bambu) ada di ruangan tertutup mungkin dia akan awet," ujarnya.
Senada dengan Bestari, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono menyayangkan Getih Getah yang masih sangat muda itu sudah dibongkar. Menurutnya hal itu mubazir alias membuang uang rakyat.
"Yang pertama, mubazir. Kedua, dulu kan pernah kita pertanyakan, katanya 'kan tahan lama, karena dia punya alat untuk membuat bambu tahan lama, gitu lho. Itu awal yang kita dengar seperti itu," ucap dia.
Gembong meminta Anies lebih cermat memanfaatkan anggaran, apalagi yang berasal dari rakyat.
"Itu harus hati-hati, kan duit rakyat, tidak sedikit. Bahwa saat itu kita berikan apresiasi kepada gubernur untuk menghidupkan kreativitas seni untuk ditampilkan di DKI Jakarta, ya, tapi harus proporsional," tandas Gembong.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dirobohkan
 Instalasi seni bambu 'Getih Getah' yang dibangun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Agustus 2018 lalu akhirnya dibongkar. Pembongkaran dilakukan sejak Rabu 17 Juli 2019 malam.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati membenarkan pembongkaran tersebut. Ia mengatakan, alasan pembongkaran instalasi bambu Getih Getah karena kondisi yang mulai rapuh.
"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh. Khawatir rubuh," kata Suzi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Suzi mengatakan, bambu tersebut tidak dapat digunakan kembali. Sementara lahan bekas tempat bambu akan ditanami sejumlah tanaman hias.
"Tidak dapat digunakan lagi. Sekarang ditanam border semak ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," ucapnya dia.
Â
Advertisement