Komite Keselamatan Konstruksi Awasi Proyek Tol BORR Usai Ambruk

Komite bentukan Kementerian PUPR ini nantinya akan melakukan pengujian operasional pekerjaan secara nyata maupun secara simulasi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 20 Jul 2019, 07:21 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 07:21 WIB
Kepala tiang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang berada di Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, ambruk pada Rabu (10/7/2019) dini hari. (Liputan6/Achmad Sudarno)
Kepala tiang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang berada di Jalan Soleh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, ambruk pada Rabu (10/7/2019) dini hari. (Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Pekerjaan proyek tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 3A akan dilanjutkan, Senin (22/7/2019). Pada saat dimulainya kembali pekerjaan fisik tol akan diawasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi.

"Ya, pekerjaan akan dipantau selama dua hari, Senin dan Selasa depan," kata PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmojo, Jumat (19/7/2019).

Komite bentukan Kementerian PUPR ini nantinya akan melakukan pengujian operasional pekerjaan secara nyata maupun secara simulasi. Hal itu untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan yang telah ditetapkan antara pelaksana kerja dan klien.

"Harus di commissioning oleh komite. Artinya, tim itu untuk memastikan apakah sudah mengikuti SOP (standar operitional procedure) yang disempurnakan atau belum," ujar Hendro.

Pascaambruknya bekisting pier head tiang di pier 10 Tol BORR beberapa waktu lalu, pihak MSJ telah merekomendasikan kepada PT PP selaku kontraktor pembangunan tol layang untuk mengganti kepala proyek dan konsultan pengawas.

Tak hanya itu, pihak kontraktor juga harus mengganti para pekerja lapangan dengan yang lebih berpengalaman dibidang konstruksi elevated, memerhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta menggunakan peralatan sesuai standar.

Pihak kontraktor juga harus menanggung kerugian yang ditimbulkan akibat robohnya kepala tiang. Termasuk menyelesaikan pekerjaan fisik tol sepanjang 2,85 kilometer sesuai target, yakni 30 Desember 2019.

"Kalau pekerjaan molor, ya kita denda," tegas Hendro.

Terhitung 1 Juli 2019, progres pekerjaan fisik pembangunan tol layang baru mencapai 35,571 persen. Akibat dihentikannya pembangunan kurang lebih selama dua pekan akibat kepala tiang roboh, menyebabkan kemunduran pekerjaan sekitar 4,3 persen dari progres yang harus dicapai.

"Biasanya pengerjaan fisik selama seminggu sebesar 3 persen sehingga ada insiden ini pengerjaan molor diperkirakan 4,3 persen," ujar Hendro.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Arus Lalu Lintas Terganggu

Sebelumnya, kepala tiang Tol BORR di Pier 10, Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor ambruk 10 Juli 2019. Dua orang pekerja proyek luka ringan akibat insiden tersebut.

Kejadian ini juga menyebabkan material cor menutupi Jalan Soleh Iskandar mengarah Parung sehingga lalu lintas dari kedua arah dialihkan ke jalur lain.

Dua hari pascakejadian hingga sekarang ini, jalur masih diberlakukan dua arah namun menggunakan pola sistem buka tutup. Hal ini karena masih dilakukan proses perbaikan kepala tiang yang ambruk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya