3 Solusi Tingkatkan Kualitas Udara Jakarta yang Ditawarkan ke Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memprediksi, polusi udara di Jakarta akan dirasakan sepanjang musim panas.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2019, 20:32 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2019, 20:32 WIB
Penampakan Polusi Udara di Langit Jakarta
Penampakan polusi udara di langit Jakarta Utara, Senin (29/7/2019). Buruknya kualitas udara Ibu Kota disebabkan jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu permasalahan yang masih menjadi sorotan di Jakarta adalah polusi udara. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduga ini ada kaitannya dengan kendaraan di tol.

"Sumber-sumber yang paling utama adalah kendaraan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol, karena di pagi hari menunjukkan polusi sangat tinggi," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela-sela peresmian gelanggang olahraga di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 29 Juli 2019. 

Berdasarkan situs AirVisual, kualitas udara di Ibu Kota dinilai sangat buruk. Jakarta dengan Air Quality Index (AQI) sebesar 163 masuk kategori unhealthy. Artinya kualitas udara di Jakarta tidak sehat. 

Sementara itu, Anies menyebut polusi udara di Jakarta akan dirasakan sepanjang musim panas. 

"Jadi dalam musim panas ini, seperti juga tahun-tahun lalu, kita akan menyaksikan kondisi di mana kualitas udara di Jakarta kondisinya kalau bisa dibilang poluted," kata Anies.

Lantas, bagaimana cara mengatasi polusi udara di Jakarta? Berikut sejumlah solusi yang ditawarkan kepada Anies Baswedan yang dihimpun dari Liputan6.com: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 Solusi dari BBPT

Terburuk di Dunia, Begini Penampakan Udara di Langit Jakarta
Penampakan polusi udara di langit Jakarta Utara, Senin (29/7/2019). Kualitas udara Jakarta pagi ini berada pada posisi tidak sehat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sumber polusi udara di Jakarta, salah satunya berasal asap kendaraan bermotor.

"DKI itu sudah jelas sumber polusinya besar oleh karena itu kalau mau mengurangi polusi kurangilah sumbernya pertama, sumbernya kurangi penggunaan mobil-mobil berbahan dasar fosil dikurangi, mobil pribadi yang angkutan pribadi dikurangi. Angkutan umum digalakkan. Kalau itu berhasil maka saya kira ini sangat signifikan," ucap Tri Handoko Seto di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selas, 30 Juli 2019. 

Menurut dia, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum, polusi dapat turun sekitar 40-50 persen.

Tri menambahkan, kemampuan atmosfer juga berpengaruh pada kualitas udara Jakarta. Kemampuan atmosfer ini berbeda-beda pada setiap musimnya.

"Pembersihnya kalau musim hujan hujan akan berlipat, atau pembersih yang sangat kuat. Begitu musim kemarau faktor pembersihnya enggak ada," ujar Tri.

Oleh karena itu, menghijaukan Jakarta menjadi kuncinya. Salah satunya dengan menanam pohon yang tinggi penyerapan polusi udaranya.

Kembangkan Mobil Listrik

Ganjil Genap Untuk Atasi Polusi Jakarta
Kendaraan melintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (31/7/2019). Gubernur Anies Baswedan menyampaikan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap menjadi salah satu rencana Pemprov DKI Jakarta mengatasi polusi udara di Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jakarta menjadi salah satu kota yang tingkat polusi udaranya tertinggi di dunia. Hal ini seiring meningkatnya jumlah penduduk serta gaya hidup untuk memiliki kendaraan lebih dari satu. Inilah yang membuat polusi udara sangat buruk. 

Melihat kondisi ini, General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) M Ikhsan Assad mengatakan, untuk menekan tingkat polusi di Jakarta perlu adanya perubahan gaya hidup. Di antaranya beralih menggunakan kompor induksi dan kendaraan listrik. 

"Masyarakat harus diubah gaya hidupnya dari pakai kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) jadi listrik dan kompor induksi," kata Ikhsan di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. 

Menurutnya, penggunaan kendaraan listrik merupakan solusi yang tepat. Sebab 70 persen polusi di dunia berasal dari hasil pembakaran mesin kendaraan. "Dengan kendaraan listrik maslaah tersebut bisa selesai," ujarnya.

Ikhsan menambahkan, selain dapat mengurangi polusi udara, penggunaan kendaraan listrik juga dapat menghemat pengeluaran pemakainya dan membantu meneka‎n defisit neraca perdagangan karena mengurangi impor minyak.

"Mobil listrik 2 sen per mile kalau BBM 12 sen, enam kali lebih mahal. Efisiensinya kendaraan listrik 75 persen dan BBM 20 persen," tutur Ikhsan.

Membagikan Lidah Mertua

Lidah Mertua
Tanaman untuk mengatasi udara buruk

Tak mau ketinggalan, Pemprov DKI Jakarta berencana membagikan lidah mertua gratis untuk ditanam di gedung perkantoran sebagai solusi untuk mengatasi kualitas udara buruk di Ibu Kota. 

"Sedang proses pengadaan, mudah-mudahan Agustus (bisa dibagikan)," kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan Pertanian (KPKPK) Suharini Eliawati saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (21/7/2019).

Pembagian lidah mertua diyakini efektif menekan polusi udara di Jakarta yang semakin parah. 

"Lidah mertua bisa menekan angka polutan. Penelitiannya sedang kami hitung, angkanya seberapa besar bisa mengurangi (polusi)," ucapnya. 

Pembagian lidah mertua ini rencananya akan dilakukan pada  Agustus 2019 bersamaan dengan peluncuran Balkot Farm. Bagi mereka yang ingin mendapatkan lidah mertua gratis adalah yang ber-KTP DKI. 

"Tanaman (lidah mertua) gratis bagi ber-KTP DKI," ucapnya. 

 

(Desti Gusrina)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya