Anies Prediksi Kualitas Udara Selama Musim Panas Tidak Sehat

Untuk mengurangi polusi itu, Anies menyebut Pemprov DKI telah menyiapkan beberapa rencana.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Jul 2019, 09:26 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2019, 09:26 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memprediksi, polusi udara di Jakarta akan dirasakan sepanjang musim panas. Hal itu, menurutnya, sudah ada sejak beberapa tahun sebelumnya.

"Jadi dalam musim panas ini, seperti juga tahun-tahun lalu, kita akan menyaksikan kondisi di mana kualitas udara di Jakarta kondisinya kalau bisa dibilang poluted," kata Anies di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).

Untuk mengurangi polusi itu, Anies menyebut Pemprov DKI telah menyiapkan beberapa rencana.

"Kita sedang menyiapkan, nanti saya umumkan sesudah lengkap, anda hapal kebiasaan saya, saya tidak ngomong parsial," ucap Anies

Anies enggan membocorkan langkah apa saja untuk mengurangi polusi di Ibu Kota. Ia berjanji akan mengumumkan saat semua sudah lengkap.

"Kalau sudah lengkap kita umumkan langkah-langkah yang akan kita gunakan untuk menangani ini. Ujungnya pada pengurangan di sumber-sumber dan itu menyangkut pada masalah lalu lintas," jelas Anies

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya menjawab diplomatis ketika ditanya mengenai kapan langkah solutif menangani polusi dilakukan.

"Lebih cepat lebih baik," kata Anies.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Dampak Polusi Udara

Terburuk di Dunia, Begini Penampakan Udara di Langit Jakarta
Penampakan polusi udara di langit Jakarta Utara, Senin (29/7/2019). Buruknya kualitas udara Ibu Kota disebabkan jumlah kendaraan, industri, debu jalanan, rumah tangga, pembakaran sampah, pembangunan konstruksi bangunan, dan Pelabuhan Tanjung Priok. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebut, kualitas udara di Ibu Kota masih baik untuk orang normal, namun rentan bagi bayi dan manula, terutama saat musim kemarau.

"Kemarin (musim hujan) bagi orang normal biasa aja, bagi bayi dan manula juga tidak ada masalah. Tapi ketika masuk ke musim kemarau dengan PM 2,5 yang meningkat, harus diantisipasi saja bagi mereka yang sensitif," ujar Kepala Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko saat dihubungi, Jumat 12 Juli 2019. 

Agung mengatakan, kondisi udara sempat memburuk saat musim kemarau tiba. Meski begitu, dia mengklaim saat ini kualitas udara sudah kembali membaik.

"Data kita punya, Januari, Februari, Maret April, bagus. Menjelang musim kemarau sempat ada kenaikan, statusnya udah turun kembali," ucapnya.

Dia mengimbau agar masyarakat Jakarta tetap memperhatikan kondisi kesehatan. Terutama bagi yang sensitif terhadap polusi udara, seperti bayi dan orang lanjut usia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya