Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp 934 miliar untuk penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E. Anggaran itu pun diajukan dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Dalam rapat tersebut, anggaran sebesar itu terbagi menjadi dua yakni untuk biaya penyelenggaraan Formula E sebesar 22 juta poundsterling dan 35 juta Euro untuk asuransi.
Baca Juga
Sesuai kurs hari ini (Rabu, 15/8/2018) 1 poundsterling yakni Rp 17.203 sehingga untuk penyelanggaraan sebesar Rp 378,4 miliar. Sedangkan 1 Euro yakni Rp 15.894 sehingga biaya asuransi sebesar Rp 556,2 Milliar.
Advertisement
Ketua Komisi E DPRD DKI, Syahrial pun mempertanyakan besaran anggaran untuk pelaksaan balap mobil listrik itu. Karena hal itu, dia meminta anggaran untuk asuransi sebesar Rp 556,2 milliar ditangguhkan.
"Nah yang dibahas ini untuk (tahun) 2020, 22 juta poundsterling sudah masuk penyelenggaraannya. Yang di sini tertulis asuransi dan lain-lain enggak kita masukin dulu," kata Syahrial di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta harus menyetorkan dana sebesar 20 juta pound sterling atau sekitar 24,1 juta dollar AS untuk menjadi salah satu tuan rumah balapan Formula E 2020. Dana tersebut bila dirupiahkan dengan kurs hari ini kurang lebih Rp 345 milliar.
Nantinya dana tersebut disetorkan ke Federasi Otomotif Internasional (FIA) sebagai pihak penyelenggara Formula E.
"Untuk motoGP biaya penyelenggaraannya 7-9 juta dollar, F1 29,4 juta dollar, Formula E 24,1 juta dollar. Dollar Amerika ya," kata Anies di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Berdampak ke Ekonomi Jakarta
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan, setiap penyelenggara kegiatan harus mengeluarkan biaya, seperti halnya ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Kita selenggarakan Asian Games harus keluarkan biaya kepada organisasi Olimpiade Asia. Untuk Piala Dunia juga membayar ke FIFA," papar dia.
Kendati begitu, dengan membayar biaya penyelenggaraan Formula E juga dapat memberikan dampak balik dengan adanya pergerakan ekonomi di Jakarta.
Advertisement