Mahfud Md: dari Sukarno sampai Jokowi Beri Perhatian Besar untuk Papua

Mahfud memuji Presiden Jokowi yang telah membangun infrastruktur, agar Papua menjadi semakin maju.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Agu 2019, 18:28 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 18:28 WIB
Mahfud MD dan Gerakan Suluh Kebangsaan Sambangi Kediaman Megawati
Mantan Ketua MK, Mahfud MD bersama para tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan memberi keterangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Jumat (17/5/2019). Pertemuan berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mengatakan, tidak ada Presiden Indonesia, yang tak menaruh perhatian kepada Papua. Mereka selalu memberikan yang terbaik bagi kemajuan di Papua.

"Mulai dari Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, memberikan penghargaan yang begitu diterima orang Papua," kata Mahfud di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Dia pun juga memuji Presiden Jokowi yang telah membangun infrastruktur, agar Papua menjadi semakin maju.

"Bahkan Pak Jokowi mengatakan membangun Papua bukan karena ingin menang Pemilu. Tapi Pak Jokowi menganggap Papua sebagai bagian dari kita. Bukan soal Pemilu, kita ini saudara. Ikatan persaudaraan kita, sehingga Papua dibangun dengan begitu perhatian oleh pemerintah sekarang," ungkap Mahfud.

Dia mengingatkan, jangan ada pihak yang mencoba memprovokasi agar Papua pisah dari NKRI. Menurutnya tidak ada jalan untuk itu.

"Secara konstitusi, tidak ada referendum yang bisa dilakukan oleh satu daerah," jelas Mahfud.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Serukan Persatuan

Mahfud MD
Mahfud MD menyampaikan pesan Idul Fitri yang kontekstual dan sesuai dengan kondisi politik negara saat ini (Liputan6.com /Switzy Sabandar)

Karenanya, dia mengajak baik masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk menyerukan persatuan.

"Bahwa Papua dan seluruh rakyatnya, seluruh budaya, dan bahasanya adalah bagian dari NKRI," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya