Pelajaran Berharga dari Kasus Paman Gendong Jasad Keponakan di Tangerang

Dibantu sang paman, jenazah bocah malang bernama Muhammad Husein tersebut akhirnya digendong dari Puskesmas Cikokol, Tangerang, Banten.

oleh Maria Flora diperbarui 26 Agu 2019, 07:09 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 07:09 WIB
Ayah gendong jenazah anak
Ayah gendong jenazah anak. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Duka dirasakan keluarga Husein. Bocah berusia 8 tahun itu, tewas tenggelam di Sungai Cisadane, Jumat 23 Agustus 2019 lalu. Kekecewaan keluarga semakin bertambah, setelah jenazah Husein tak mendapat tumpangan ambulans.

Dibantu sang paman, jenazah bocah malang bernama lengkap Muhammad Husein tersebut akhirnya digendong dari Puskesmas Cikokol, Tangerang, Banten menuju rumah duka.

Petugas Puskesmas beralasan hal tersebut telah sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang menyatakan peruntukan ambulans hanya untuk mengantar pasien, bukan jenazah.

"Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulans puskesmas hanya untuk mengangkut pasien," ucap Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol.

Lantas, apa tanggapan Pemkot dan Wali Kota Tangerang terkait peruntukan ambulans hanya untuk pasien bukan jenazah:

Penjelasan Pemkot Tangerang

Ilustrasi mobil ambulans (Pixabay)
Ilustrasi mobil ambulans (Pixabay)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang D Liza Puspadewi menyatakan, jajarannya meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian tersebut. Dia berkilah, hal tersebut terjadi karena kesalahpahaman petugas Puskesmas dalam pelayanan mobil ambulans.

"Mewakili Pemkot Tangerang, saya mohon maaf kepada keluarga korban yang tenggelam," kata Kadinkes, Sabtu 24 Agustus 2019.

Menurutnya, Pemkot telah memiliki pelayanan mobil jenazah gratis yang bisa dimanfaatkan masyarakatnya dengan mengakses melalui aplikasi 112. Ambulans hanya dipergunakan bagi pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan segera.

"Ditambah di dalam mobil ambulans banyak alat medis yang harus dalam kondisi steril. Kalau digunakan untuk jenazah, khawatir akan berdampak pada pasien yang nantinya menggunakan ambulans tersebut," terang dia.

Wali Kota Tangerang Minta Maaf

Jenazah
Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengutarakan, rasa dukanya kepada keluarga almarhum Muhammad Husein, yang jenazahnya digendong sang paman.

Dalam akun Instagram pribadinya, Arief menjelaskan, soal kedatangannya ke rumah duka. Ia ingin mengucapkan langsung permohonan maaf kepada keluarga.

"Takziah ke keluarga almarhum ananda Husein, dan menyampaikan permohonan maaf atas kekurangsigapan petugas Puskesmas," tutur Arief dalam postingan Instagramnya, Minggu 25 Agustsu 2019. 

Arief juga mengaku, sudah menegur petugas Puskesmas Cikokol. Selain itu, ia juga memerintahkan petugas membenahi SOP pelayanan di Dinas Kesehatan.

"Terutama untuk mengkedepankan hal-hal yang gawat darurat atas dasar kemanusiaan," katanya.

Perbaiki SOP Ambulans

Yusron Fahmi/Liputan6.com
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memastikan, pihaknya bakal mengevaluasi penggunaan ambulans. 

"Ya, pagi ini kita evaluasi tata laksana ambulans. Memang di Kota Tangerang, Dinas Kesehatan membedakan pelayanan ambulans dengan mobil jenazah," ungkap Arief, Minggu 25 Agustus 2019.

Arief mengaku, dirinya langsung menginstruksikan untuk segera mengevaluasi SOP-nya. Bukan sekedar aturan, tapi juga untuk kepentingan berdasarkan kemanusiaan.

Misalnya, kasus kegawatdaruratan, termasuk di dalamnya kematian, atau membawa jenazah lantaran kecelakaan. Sehingga, kedepannya penggunaan ambulans bisa dipermudah untuk pelayanan masyarakat. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya