Liputan6.com, Jayapura - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring mengaku, sekitar 700 personel TNI saat ini di BKO ke Jayapura, Papua. Personel TNI yang ditugaskan ke Jayapura itu terdiri dari 500 personel marinir dan dua SSK anggota Yonif 501 Kostrad.
Usai pertemuan dengan warga Nusantara di Jayapura, Papua Sabtu (31/8/2019), dia mengatakan, banyaknya personel yang dikerahkan ke Jayapura karena sudah memperhitungkan situasi yang dihadapi.
Sembiring mengatakan, keberadaan personel TNI itu untuk memperkuat pasukan yang sudah ada guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Advertisement
Mengenai apakah ada indikasi meningkatnya eskalasi keamanan di Papua, dia enggan menjawab. "Yang pasti TNI-Polri siap," tegas Pangdam XVII Cenderawasih seperti dilansir Antara.
Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Darwis Masih mengharapkan adanya kerja sama antara TNI-Polri agar tercipta kondisi yang aman dan damai.
Dia berharap, kerusuhan yang terjadi tidak terulang lagi. Dia juga berharap TNI-Polri dapat memberikan rasa aman.
"Mari kita semua menjaga kedamaian yang selama ini sudah tercipta," ajak Darwis Masih.
Situasi Kota Jayapura, Papua dan sekitar saat ini berangsur pulih, aktivitas masyarakat berjalan normal.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Situasi Aman
Aktivitas masyarakat Jayapura saat ini kembali normal setelah demo anarkis di Ibu Kota provinsi Papua itu pada Kamis (29/8/2019) .
Wartawan ANTARA dari Jayapura, Sabtu (31/8/2019) pagi melaporkan, warga nampak mulai memadati pasar baik itu pasar sentral maupun pasar pagi Paldam, termasuk tempat pelelangan ikan (TPI) Hamadi.
Sebagian besar lapak pedagang nampak mulai ramai seperti biasa, dan pedagang sibuk menggelar barang dagangannya.
Alhamdulillah, kami sudah bisa berjualan dengan walaupun stok sayur yang dijual masih terbatas karena pengiriman dari petani terbatas," aku Ningsih, salah satu pedagang yang berjualan di pasar Hamadi, Distrik Jayapura Selatan.
Selain pasar, pertokoan di Jayapura, Papua yang tidak terkena dampak mulai buka, sedangkan yang terdampak, seperti dibakar atau dilempari, terlihat mulai dibersihkan dari puing-puing.
"Kami belum bisa membuka toko, karena bagian depan toko termasuk yang dirusak dan dibakar," kata Martha, pramuniaga di salah satu toko yang berlokasi di Entrop.
Kawasan pertokoan di Entrop, termasuk wilayah terparah yang terdampak akibat aksi anarkis yang dilakukan para pendemo di Ibu Kota Papua. Puluhan ruko dibakar dan dirusak, demikian pula kendaraan baik roda dua dan empat yang diparkir di depan ruko.
Advertisement