Panglima TNI: Proses Pembersihan Sungai Citarum Sudah 40 Persen

Hingga kini menurutnya masih ada industri yang bandel dan kerap membuang limbah ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2019, 06:06 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2019, 06:06 WIB
Kontras Wajah Sungai Citarum dan Citarum Lama
Foto Sungai Citarum di kawasan Cicukang, Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/4). Program Citarum Harum akan dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, saat ini proses pembersihan Sungai Citarum sudah mencapai 40 persen dan tersisa tahap-tahap lainnya hingga air bisa jernih.

"Sekarang dibersihkan dulu (dari sampah), baru selanjutnya penjernihan, nanti mudah-mudahan akan balik lagi seperti Citarum jaman nenek moyang kita dulu," kata Hadi di sektor 7 bantaran Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/9/2019).

Menurutnya, Sungai Citarum kini menjadi sorotan karena tergolong sungai yang sangat kotor. Namun, seiring proses pembersihan ia berharap Citarum dapat berangsur pulih dan bisa menjadi daya tarik wisata.

"Semoga Citarum bisa dijadikan tempat wisata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan bisa menginformasikan ke luar (negeri) apa yang dikatakan dunia bahwa Citarum itu kotor, sekarang menjadi Citarum yang bersih," jelas Hadi seperti dikutip Antara.

Hingga kini menurutnya masih ada industri yang bandel dan kerap membuang limbah ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Untuk itu, pihaknya berupaya melakukan tindakan hukum.

"Ya kira-kira enam tahun kemudian akan bersih, ini yang direncanakan enam tahun melalui beberapa tahap," ujar Panglima TNI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Menangkal Potensi Banjir

Selain itu, dalam proses pembersihan, kata dia, pihak Satgas Citarum Harum juga mengeruk bibir sungai hingga menjadi lebar. Menurutnya hal itu juga akan berpengaruh positif dalam upaya menangkal potensi banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bandung.

"Kalau kita lihat (sungai) kan sudah lebar, musim kemarau kita ngeruk, ketika musim hujan air melimpah akan aman," jelas Hadi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya