Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pelajar asal Bogor, Jawa Barat yang hendak menggelar aksi demo di depan gedung DPR RI hari ini dihalau polisi dan Satgas Pelajar.
Pantauan Liputan6.com di Stasiun Bogor, para pelajar SMK/SMA se-Bogo ini sudah berkumpul sekitar pukul 12.15 WIB, Rabu (25/9/2019),
Masing-masing perwakilan sekolah datang secara berkelompok kemudian bergabung dengan pelajar dari sekolah lain yang sudah tiba lebih dulu di Stasiun Bogor.
Advertisement
Namun, upaya mereka yang hendak unjuk rasa terendus Satgas Pelajar. Tak lama kemudian, anggota polisi dan TNI tiba di Stasiun Bogor dan meminta ratusan pelajar itu untuk tidak berangkat ke Jakarta.
Sempat terjadi argumentasi antara anggota Satgas Pelajar, kepolisian dengan para pelajar berseragam putih abu tersebut.
"Kami ke sana cuma ingin menyampaikan aspirasi, bukan mau membuat kerusuhan," kata Ram Haikal salau satu pelajar SMK swasta di Kota Bogor.
Informasi dihimpun, kurang lebih ada 48 sekolah SMA/SMK yang akan berangkat ke Jakarta dan bergabung dengan siswa dari Bekasi, Depok, Tangerang, dan Jakarta untukvmelakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI.
"Ada sekitar 48 sekolah se-Bogor yang akan ikut demo di DPR," ujar Muhammad Rifal siswa SMK swasta di Bogor lainnya.
Tuntutan yang akan mereka sampaikan kepada wakil rakyat sama seperti yang saat ini diperjuangkan oleh para mahasiswa di seluruh Indonesia.
Tolak Revisi UU KPK
Tuntutan mereka adalah menolak revisi UU KPK dan sejumlah regulasi yang tidak berpihak kepada rakyat seperti RUU KUHP, pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan, menolak reforma agraria rezim Jokowi dan rancangan UU pertanahan.
"Negara sedang tidak sehat, saya enggak mau setelah lulus sekolah dalam keadaan negara seperti sekarang ini," kata Muhammad.
Hingga pukul 13.30 WIB, ratusan pelajar ini masih tertahan oleh anggota polisi, TNI, dan Satgas Pelajar di Stasiun Bogor. Polisi meminta siswa yang sudah membeli tiket kereta untuk melakukan refund.Â
Advertisement