Kemenko Polhukam: Indeks Demokrasi Indonesia 2018 Meningkat

Tri menekankan, demokrasi yang dibangun di Indonesia adalah sebuah demokrasi yang mengedepankan kebebasan bertanggung jawab.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2019, 14:43 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 14:43 WIB
Membahas Indonesia di Hari Demokrasi Internasional
Mahasiswa dari Semalam Theater Group menampilkan aksi teatrikal saat konferensi pers bertajuk Demokrasi di Ujung Tanduk, Jakarta, Minggu (15/9/2019). Konferensi pers ini diadakan dalam rangka peringatan Hari Demokrasi Internasional. (Liputan.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tri Soewandono menyatakan, Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018 mengalami peningkatan, dari sebelumnya 72,11 persen pada 2017 menjadi 72,39 persen di 2018.

Tri mengatakan, demokrasi di Indonesia ini mendapatkan apresiasi dari negara lain, salah satunya demokrasi di bidang politik, di mana Indonesia sukses menyelenggarakan Pemilu 2019.

"Indonesia diakui sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang sukses dalam penyelenggaraan pemilu," ujar dia di Jakarta, Kamis (26/9/2019) seperti dilansir Antara.

Tri menekankan demokrasi yang dibangun di Indonesia adalah sebuah demokrasi yang mengedepankan kebebasan bertanggung jawab.

Dia mengatakan, Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018 dapat menjadi acuan pemerintah dalam mengupayakan program-program politik dan demokrasi ke depan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Aspek Kebebasan Sipil

Adapun Indeks Demokrasi Indonesia 2018 turut mencatat adanya penurunan aspek kebebasan sipil, dari 78,75 persen pada 2017 menjadi 78,46 persen pada 2018.

Penurunan aspek kebebasan sipil itu disebabkan konflik horizontal antar-kelompok masyarakat.

Sedangkan dari aspek Lembaga Demokrasi tercatat ada kenaikan dari 72,49 persen pada 2017 menjadi 75,25 persen pada 2018.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya