Ibunda Mahasiswa Al Azhar, Faisal Amir Ingin Pelaku Minta Maaf dan Tobat

Keluarga Faisal Amir, mahasiswa Al-Azhar Indonesia (UAI) yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi akan melaporkan ke polisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2019, 22:44 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 22:44 WIB
Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo Mahasiswa di Depan DPR
Mahasiswa berlarian saat polisi menembakkan gas air mata dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Mahasiswa lari tunggang langgang setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Faisal Amir, mahasiswa Al-Azhar Indonesia (UAI) yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi akan melaporkan ke polisi. Keluarga dibantu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) membuat laporan ke polisi.

"Langkah dari pihak keluarga kami sekarang adalah kami dibantu LBH akan membuat laporan kepolisian," kata kakak kandung Amir, Rahmat Ahadi saat jumpa pers di UAI, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Dia menyebut, keluarga masih menunggu kondisi Faisal Amir pulih supaya membeberkan kronologi sebenarnya. Rahmat tak ingin ada cerita simpang siur tentang dugaan kekerasan yang dialami adiknya.

"Karena kronologinya ini masih belum menjelaskan. Faisal ini dipukul, atau jatuh. Atau dipukul baru jatuh, atau jatuh baru dipukul. Gak ada yang tau," ucapnya.

"Yang penting Faisal sembuh dulu, supaya tidak ada simpang siur, Faisal bisa cerita," tambah Rahmat.

Namun, ibunda Faisal Amir menginginkan pelaku meminta maaf kepada keluarga bila benar sang buah hati dianiaya.

"Ibunda ingin tidak terlalu dibawa ke jalur hukum. Yang penting si pelaku ini minta maaf dan bertobat. Itu saja sudah cukup," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Belum Diputuskan

Polisi Tembakkan Gas Air Mata Bubarkan Demo Mahasiswa di Depan DPR
Polisi menghalau mahasiswa dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Mahasiswa lari tunggang langgang setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata dan water cannon. (Liputan6.com/JohanTallo)

Meski demikian, belum memutuskan apakah langkah hukum benar dilanjutkan.

"Mungkin saya akan diskusi lagi dengan ibu saya, baiknya seperti apa. Yang jelas kita membuat laporan ke polisi dulu," tandasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya