Berjibaku Padamkan Karhutla, Anggota BPBD Riau Terjangkit ISPA

Seorang petugas BPBD Riau, Alawi divonis terserang ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada Jumat 27 September 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2019, 08:37 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2019, 08:37 WIB
Upaya pemadaman kebakaran lahan oleh Satgas Karhutla Riau supaya tak menimbulkan kabut asap.
Upaya pemadaman kebakaran lahan oleh Satgas Karhutla Riau supaya tak menimbulkan kabut asap. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Riau - Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir, Riau bernama Alawi, terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), ketika memadamkan api api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Hasil pemeriksaan dokter, Alawi terkena ISPA, tadi malam sudah dibawa ke rumah sakit," ucap Kepala Pelaksana BPBD Inhil Yuspik seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/9/2019).

Alawi divonis terserang ISPA berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di sebuah klinik, Jumat 27 September 2019. Yuspik mengungkapkan, Alawi baru saja pulang dari salah satu lokasi karhutla. Saat akan turun melanjutkan tugas, Alawi merasa pusing dan muntah-muntah.

"Pusing dan muntah ini sudah tiga hari, tapi baru tadi malam diperiksa secara medis. Ternyata hasilnya ISPA. Langsung saya perintahkan untuk dibawa ke rumah sakit," tutur Yuspik.

Alawi saat ini tengah dirawat di ruang Neorologi Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan. Yuspik mengingatkan, kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap dampak buruk paparan asap Karhutla.

Khusus kepada anggota TRC BPBD Inhil Yuspik menekankan agar tetap memprioritaskan keselamatan serta kesehatan saat menjalankan tugas.

"Jadikan ini pelajaran kita semua agar tetap berhati-hati terhadap dampak asap Karhutla terutama kepada petugas yang tengah melakukan pemadaman. Selalu gunakan masker dan utamakan keselamatan serta kesehatan," imbaunya. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Luas Lahan yang Terbakar

Kebakaran di gambut sebagai biang kabut asap yang diduga menjadi konsesi perusahaan di Kabupaten Pelalawan Riau
Kebakaran di gambut sebagai biang kabut asap yang diduga menjadi konsesi perusahaan di Kabupaten Pelalawan, Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebut kualitas udara membaik tidak hanya di Pekanbaru. Hal serupa juga terjadi di daerah Minas (Siak) dan Duri (Bengkalis).

"Begitu juga dengan Kota Dumai, Libo, Bangko (Rokan Hilir) dan Petapahan (Kampar). Kualitas udaranya baik hingga sedang," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.

Terkait luasan lahan terbakar di Riau sepanjang tahun ini, Edwar menyebut ada 8.644,41 hektare. Angka itu tersebar di Kabupaten Rokan Hulu 89,25 hektare, Rokan Hilir 1.816,45 hektare dan Kota Dumai 351,75 hektare.

Berikutnya di Kepulauan Meranti 368,5 hektare, Siak 863,37 hektare, Pekanbaru 217,47 hektare, Kampar 350,53 hektare, Pelalawan 531,2 hektare, Indragiri Hulu 1.070,1 hektare, Indragiri Hilir 1.067,85 hektare dan Kuantan Singingi 20,1 hektare.

"Mudah-mudahan tidak ada kebakaran lahan, mari jaga lahan bersama. Jaga alam, maka alam jaga kita," imbuh Edwar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya