Wiranto: Tidak Mungkin Saya Melukai Hati Masyarakat Maluku

Hal ini dikatakan Wiranto untuk mengklarifikasi pernyataannya soal warga Maluku yang mengungsi menjadi beban negara.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Okt 2019, 10:24 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 10:24 WIB
Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Wiranto Bahas RUU KUHP hingga Karhutla
Menko Polhukam Wiranto memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas RUU KUHP, Papua dan Papua Barat, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Wiranto kembali menjadi perhatian. Kali ini soal pernyataannya yang menyebut pengungsi di Ambon, Maluku, menjadi beban, yang kemudian ramai jadi perbincangan oleh warganet.

Wiranto kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Dia membantah secara sengaja ingin melukai warga Maluku.

"Tidak ada alasan dan tidak mungkin saya sengaja melukai hati masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah," ucap Wiranto, Rabu (2/10/2019).

Wiranto mengatakan, dirinya sudah mengumpulkan menteri dan kepala lembaga terkait, guna menanggulangi bencana di Ambon.

"Sebaliknya saya mengundang para menteri terkait yang menangani bencana alam, termasuk Kepala BNPB, untuk segera melakukan langkah-langkah cepat guna meringankan beban pederitaan masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Maluku," tegas Wiranto.

Menurut dia, hasil rapat pemerintah pusat segera memberikan bantuan sesuai standar tanggap darurat, antara lain bantuan korban meninggal, bantuan untuk rumah yang rusak, bantuan kebutuhan dasar pengungsi, dan lainnya.

"Dilaporkan oleh Kepala BNPB bahwa banyaknya pengungsi bukan hanya karena rumahnya hancur, tetapi karena adanya informasi adanya gempa susulan yang lebih besar dan tsunami, padahal sesuai laporan tak ada badan resmi yang memberi info seperti itu," ungkap Wiranto.

Oleh karena itu, kata dia, kesimpulan rapat perlu penjelasan kepada masyarakat tentang keadaan yang sebenarnya dan mengimbau masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing. Sebab, kata dia, dalam pengungsian pasti akan banyak masalah yang akan dihadapi.

"Baik masalah pendidikan anak-anak juga adanya risiko penyakit yang biasa muncul di pengungsian. Itu yang sebenarnya menjadi hasil rapat koordinasi yang dihadiri Kepala BNPB, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, dan Kabin di kantor Kemenko Polhukam," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Ucapan yang Jadi Sorotan

Sebelumnya, Wiranto, Senin 29 September 2019 kemarin angkat bicara soal bencana yang terjadi di Ambon, Maluku. Dia menyebut banyak pengungsi lantaran, adanya informasi yang menyebutkan adanya gempa susulan dan tsunami.

Lantas dia menghimbau agar masyarakat mau kembali ke rumah masing-masing. "Pengungsi terlalu besar ini sudah menjadi beban pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," ucap dia yang kemudian menjadi sorotan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya