Katarak Si Pemicu Disabilitas Netra Bisa Sembuh dengan Obat Tetes Mata, Mitos atau Fakta?

Katarak adalah salah satu gangguan mata yang paling umum, terutama pada orang lanjut usia, apa bisa sembuh dengan obat tetes mata?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Des 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 06:00 WIB
Katarak Si Pemicu Disabilitas Netra Bisa Sembuh dengan Obat Tetes Mata, Mitos atau Fakta?
Katarak Si Pemicu Disabilitas Netra Bisa Sembuh dengan Obat Tetes Mata, Mitos atau Fakta? Foto: AI by deepai.org.

Liputan6.com, Jakarta - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan ada sekitar 1,3 juta penduduk Indonesia yang menyandang disabilitas netra akibat katarak.

Katarak adalah salah satu gangguan mata yang paling umum, terutama pada orang lanjut usia. Banyaknya pengidap katarak menyebabkan banyak pula mitos pengobatan yang beredar di masyarakat.

Salah satunya adalah klaim bahwa obat tetes mata tertentu mampu menyembuhkan katarak. Mitos ini cukup populer di masyarakat.

“Banyak orang percaya bahwa obat tetes mata tertentu dapat menyembuhkan mata katarak. Berbagai obat hingga ramuan dijual di pasaran dengan klaim mampu mengatasi katarak yang menyerang penglihatan. Faktanya, hingga saat ini tidak ada satu pun obat tetes mata yang mampu mengatasi katarak,” kata dokter spesialis mata di KMN Eyecare, Kevin dalam keterangan pers dikutip Kamis (19/12/2024).

Kevin menambahkan, katarak terjadi karena lensa mata yang awalnya bening menjadi keruh akibat penggumpalan protein di dalam lensa mata. Kondisi ini bersifat fisik, sehingga tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan obat tetes mata.

“Meski ada beberapa produk tetes mata yang diklaim bisa memperbaiki kondisi mata, pada kenyataannya mereka hanya membantu meredakan gejala ringan seperti iritasi, bukan menyembuhkan katarak itu sendiri,” jelas Kevin.

Apa Minuman Herbal Bisa Obati Katarak?

Selain obat tetes mata, minuman herbal juga kerap diklaim sebagai solusi untuk katarak.

“Sayangnya, belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan efektivitas minuman herbal dalam mengobati katarak,” ucap Kevin.

Lantas, bagaimana cara yang benar untuk mengatasi katarak?

Menurut Kevin, operasi katarak adalah pengobatan yang paling efektif. Menggunakan obat tetes mata untuk mengatasi mata katarak bisa memperburuk kondisi, karena tidak akan memperbaiki penglihatan akibat lensa mata yang keruh.

“Satu-satunya pengobatan yang efektif dan diakui untuk mengatasi katarak adalah operasi katarak, di mana lensa yang keruh diganti dengan lensa intraokular (IOL). Setelah penggantian lensa, kualitas penglihatan pengidapnya akan kembali jernih,” ujar Kevin.

Perkembangan Operasi Katarak

Operasi katarak kini telah berkembang dengan teknologi modern yang aman, cepat, dan tanpa rasa sakit.

Pasca operasi, sebagian besar pasien bisa kembali melihat dengan jelas dan melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan penglihatan.

Mata katarak yang dibiarkan tanpa operasi dapat menyebabkan kebutaan permanen atau komplikasi lain yang lebih serius.

“Itulah sebabnya, jika Anda mengalami katarak, penting untuk segera mempertimbangkan operasi agar kualitas hidup Anda tidak terganggu.”

Lebih Jauh Tentang Katarak

Mata katarak adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh dan menghalangi cahaya yang masuk ke retina. Menyebabkan penglihatan menjadi buram atau kabur. Lensa mata yang sehat biasanya bening, sehingga memungkinkan untuk melihat dengan jelas.

Seiring berjalannya waktu, protein pada lensa mata bisa menggumpal, sehingga lensa menjadi keruh. Katarak sering kali berkembang secara perlahan, sehingga penderita mungkin tidak langsung menyadari bahwa penglihatan mereka lambat laun semakin kabur.

“Katarak yang tidak segera diobati akan menyebabkan kebutaan permanen. Apabila Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala katarak seperti pandangan kabur, sensitif pada cahaya, atau sulit melihat di malam hari, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis mata,” saran Kevin.

Di Indonesia, banyak lansia terkena katarak karena faktor usia, paparan sinar ultraviolet yang tinggi, serta kurangnya akses terhadap perawatan mata yang memadai di beberapa daerah.

Kebiasaan merokok, diabetes, dan paparan polusi juga menjadi faktor risiko yang mempercepat pembentukan katarak. Karena proses penuaan tidak bisa dihindari, katarak menjadi penyebab utama kebutaan pada orang lanjut usia di Indonesia.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya