Jalan Mulus Politikus Anak dari Ketua Umum Parpol

Banyaknya anak para politikus yang terjun dalam dunia politik mengikuti jejak sang orangtua, bahkan ada menduduki posisi yang strategis, siapa sajakah ?

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Okt 2019, 16:10 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 16:10 WIB
Momen SBY dan Keluarga Ziarah Makam Di Hari Ulang Tahun Ani Yudhoyono
Momen SBY dan Keluarga Ziarah Makam Di Hari Ulang Tahun Ani Yudhoyono (sumber: instagram/@ibasyudhoyono)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, cukup banyak politikus muda yang belum lama menitikkan karirnya di dunia politik. Bahkan, ada beberapa politikus yang terjun ke dunia politik lantaran mengikuti jejak kedua orangtuanya.

Sehingga tak heran, politikus muda itu cukup dikenal masyarakat karena melihat track record orangtuanya yang sudah lebih dulu di dunia politik.

Sebagian dari anak polikus itu bahkan berhasil meraih posisi. Misalnya duduk di kursi Senayan menjadi anggota hingga Ketua DPR.

Tak hanya itu, mereka bahkan memiliki posisi cukup strategis dalam partai politik yang dipimpin oleh orangtuanya. Seperti contohnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono.

Pria yang karib disapa AHY ini merupakan putra sulung dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berikut ini anak-anak para ketua umum partai politik yang memiliki karier mulus menjadi politikus:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. (Foto: The Yudhoyono Institute)
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. (Foto: The Yudhoyono Institute)

Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merupakan putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

AHY mengikuti jejak sang ayah untuk terjun ke dunia politik. AHY pun kini memiliki karier yang cemerlang. Dia sempat maju sebagai calon gubernur bersama Sylviana Murni sebagai cawagubnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Sayangnya, AHY kalah dan harus mengakui keunggulan lawan-lawannya. Meski gagal, AHY membuktikan dirinya layak duduk di posisi penting Partai Demokrat.

Terbukti, saaat menjadi Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) yang bertanggungjawab pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, AHY menjalankan perannya dengan baik.

Dia turun langsung berkampanye dari satu wilayah ke wilayah dalam Pemilu 2019. Usahanya tidak sia-sia, dalam Pemilu 2019, KPU menyatakan Partai Demokrat meraih 10.876.507 suara atau 7,77 persen.

Usai Pemilu 2019, SBY pun menunjuk sang putra AHY sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat.

"(AHY jadi Waketum?) Betul," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin kepada merdeka.com.

Edhi Baskoro Yudhoyono

Edhi Baskoro Yudhoyono
Edhi Baskoro Yudhoyono (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Tidak hanya AHY saja, putra bungsu Ketua Umum Partai politik Demokrat SBY, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas terlebih dahulu terjun di dunia politik dibandingkan sang kakak.

Ibas menjadi anggota DPR periode 2009-2014, kemudian pada periode 2014-2019 dia menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR. Kemudian kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2019-2024.

Kariernya di Partai Demokrat diawali sebagai Ketua Departemen Kaderisasi. Setelah Kongres II Partai Demokrat di bulan Mei 2010, Ibas dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal untuk mendampingi Ketua Umum Terpilih Partai Demokrat, Anas Urbaningrum saat itu.

Sedangkan dalam struktur Partai Demoktrat periode 2015-2020, Ibas menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Partai Demokrat.

Puan Maharani

Puan Maharani
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Mengawati Soekarnoputri juga mengikuti jejak langkah sang ibunda. Dia adalah Puan Maharani.

Setelah sebelumnya menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, kini Puan Maharani duduk di Senayan.

Bahkan, Puan Maharani telah dikukuhkan menjadi Ketua DPR periode 2019-2024. Ia juga berhasil menjadi perempuan pertama yang memimpin DPR. Dari awal terbentuk, DPR selalu dipimpin oleh seorang laki-laki.

"Nantinya akan pecah telor perempuan pertama menjadi Ketua DPR setelah 74 tahun (merdeka)," kata Puan usai pelantikan anggota DPR.

Saat Pemilihan Legislatif 2019, Puan Maharani memperoleh suara terbanyak dengan jumlah 404.034 suara.

Di PDI Perjuangan, Puan juga menduduki posisi strategis sebagai pengurus DPP PDIP menduduki posisi Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan, dan Keamanan.

Puan sudah mundur dari Menko PMK Kabinet Kerja Presiden Jokowi lantaran terpilih menjadi anggota dewan.

Prananda Paloh

Prananda Paloh saat menghadiri kampanye Partai Nasdem (Merdeka.com)
Prananda Paloh saat menghadiri kampanye Partai Nasdem (Merdeka.com)

Anak Ketua Umum parpol yang memiliki karier mulus di dunia politik lainnya yakni Prananda Paloh. Prananda adalah putra dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Prananda menjadi Ketua Garda Pemuda NasDem. Dia juga berhasil masuk ke parlemen dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019.

Di DPR dia ditempatkan di Komisi I membidangi pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi, dan informasi dan di Badan Kerjasama Antar Parlemen(BKSAP).

Prananda pun terpilih kembali menjadi anggota DPR untuk periode 2019-2024.

Zita Anjani

Partai Amanat Nasional (PAN) menunjuk Zita Anjani menjadi pimpinan DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. Zita adalah putri Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Partai Amanat Nasional (PAN) menunjuk Zita Anjani menjadi pimpinan DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. Zita adalah putri Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. (Merdeka/Hari Ariyanti)

Terakhir ada anak Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Zita Anjani. Dia berhasil menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. Zita memperoleh 14.701 suara.

Zita adalah seorang pemerhati anak yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Lampung.

Pada 2015, dia mendirikan sebuah sekolah anak usia dini Kids Republic yang bertempat di Jalan Cipinang Bali 1 Blok 5A Cipinang Muara, Jatinegara Jakarta Timur. Sekaligus founder Gerakan mengajar 1.000 Guru.

Di usia yang relatif masih muda, Zita Anjani mendapatkan gelar Master of Science di University College London (UCL) serta memiliki gelar Diploma dari Sunshine Teachers Training (Diploma Montessori Education).

 

Sumber  : Merdeka.com

Reporter : Syifa Hanifah

 

(Desti Gusrina)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya