Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sangat bersyukur atas hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap penyelenggaraan haji 2019. Berdasarkan hasil survei, indeks kepuasan terhadap penyelenggaraan haji tahun ini adalah yang tertinggi sejak 2010.
Saat menghadiri konferensi pers di BPS, Lukman mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini lantaran pelaksanaan haji 2019Â ini cukup menantang. Terlebih dari segi kuota besar yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia.
"Kami merasa sesungguhnya tahun ini haji yang sangat menantang karena tahun ini adalah tahun yang terbanyak Indonesia mengirimkan jemaah haji 231 ribu jemaah," kata Lukman, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Advertisement
Menurutnya, kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji terjadi dikarenakan tiga faktor internal dan eksternal. Tanpa adanya faktor tersebut, Lukman tidak meyakini akan mendapat hasil optimal.
‌Faktor internal pertama, politisi PPP itu mengapresiasi antarlembaga dan kementerian setibanya di bandara langsung fokus terhadap pelayanan jemaah. Tanpa memprioritaskan hal-hal yang bersifat latar belakang institusi.
"Ketika kami sudah di tanah suci, kita sudah tidak lagi mengusung bendera kementerian kita masing-masing. Ini yang alhamdulillah mampu kita jaga," tukasnya.
Kedua, dedikasi tinggi para petugas haji. Lukman mengakui masih ada banyak kekurangan pada pelayanan petugas. Namun demikian, saat ia memantau langsung pelaksanaan haji, para petugas haji sangat berdedikasi terhadap kenyamanan para jemaah haji Indonesia.
Ia melanjutkan, faktor internal atas keberhasilan haji 2019 adalah ketertiban jemaah. Beberapa negara yang mengirimkan jemaah dengan kuota besar mengagumi ketertiban jemaah asal Indonesia.
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ketertiban Jemaah
Baginya, secanggih atau seketat apa pun regulasi tanpa adanya ketertiban dari jemaah pelaksanaan ibadah haji tidak optimal.
"Percuma punya management canggih kalau jemaahnya tidak tertib sungguh sulit. Dan (ketertiban jemaah Indonesia) diakui banyak negara di dunia," tandasnya.
Sementara dari faktor eksternal, Lukman mengatakan keberhasilan bisa terjadi karena upaya peningkatan kualitas pelayanan secara terus menerus oleh pemerintah Arab Saudi.
"Jadi kooperatif, koordinasi kami dengan pemerintah Arab terus meningkat," tandasnya.
Diketahui, hasil survei BPS indeks kepuasan jemaah terhadap petugas haji untuk tahun 2019 sebesar 87,66 persen atau masuk dalam kategori sangat memuaskan.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan tingkat kepuasan jemaah haji pada 2010 hingga 2014 fluktuatif. Hingga 2015 sampai 2019 angka kepuasan jemaah terus meningkat.
Pada pelaksanaan haji 2017 tingkat kepuasan sebesar 84,85 persen, setahun kemudian naik 0,38 persen menjadi 85,23 persen, tahun berikutnya kembali naik 0,68 persen menjadi 85,91 persen.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement