Taman Kota di Ibu Kota, Bahagia Warganya dan Sehat Udaranya

Pemprov DKI Jakarta tengah membangun infrastruktur publik sebagai ruang ketiga bagi masyarakat Ibu Kota, antara lain taman kota berupa Taman Maju Bersama (TMB) atau ruang terbuka hijau (RTH) lainnya.

oleh Gilar Ramdhani pada 29 Okt 2019, 18:30 WIB
Diperbarui 30 Okt 2019, 17:16 WIB
DKI Jakarta Gaungkan Program Gerakan #200Taman2JutaTanaman
Pemprov DKI Jakarta menanam 100.000 bunga bougenville di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin.

Liputan6.com, Jakarta Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan melenyapkan polusi udara tidak main-main. Kebijakan pembatasan kendaraan lewat Ganjil Genap (Gage) dan menghadirkan moda transportasi massal yang nyaman seolah belum cukup.

Pemprov DKI Jakarta juga tengah membangun infrastruktur publik sebagai ruang ketiga bagi masyarakat Ibu Kota. Ruang ketiga merupakan tempat berinteraksinya masyarakat, antara lain taman kota berupa Taman Maju Bersama (TMB) atau ruang terbuka hijau (RTH) lainnya.

Sementara untuk mengurangi polutan, Pemprov DKI Jakarta menanam 100.000 bunga bougenville di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin sebagai wujud penerapan Ingub Nomor 66 Tahun 2019.

Salah satu isi Ingub itu, yakni mendorong adopsi prinsip bangunan hijau atau green building oleh seluruh gedung melalui penerapan insentif dan diinsentif. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penanaman pohon tersebut merupakan langkah awal Pemprov DKI untuk mengendalikan kualitas udara di Jakarta.

Dalam Ingub tersebut, Gubernur Anies menggalakkan penanaman tanaman berdaya serap polutan tinggi mulai pada tahun 2019, hingga menekankan para pengelola gedung untuk untuk menerapkan prinsip green building. Beberapa tanaman yang ditekankan untuk massif ditanam tersebut misalnya adalah bougenville, tabebuya, sansiviera (lidah mertua), dan sirih kuning.

Kolaborasi dengan masyarakat juga diintensifkan, antara lain gerakan #200Taman2JutaTanaman untuk melibatkan beragam instansi dan komunitas warga di bidang lingkungan hidup. Hingga September 2019, progres penanaman tanaman hias telah mencapai 339.590 tanaman dan penanaman pohon mencapai 6.787 pohon.

"Pilihan tanaman Bougenville ini karena tanaman dengan serapan polusi udara kategori tinggi. Harapannya semua kawasan di Jakarta ditanami tanaman-tanaman yang relevan dengan kawasannya," ungkap Anies.

Hadirnya beragam taman kota yang telah, sedang, dan terus dilakukan pembangunannya tersebut, membuktikan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen penuh untuk meng­implementasikan Ruang Ketiga yang nyaman bagi warganya.

Gubernur Anies menyebutkan, kewenangan membangun dan kemampuan anggaran pembangunan taman kota ada di Pemprov, tetapi ide dan solusi yang dibuat sesuai kebutuhan masyarakat dan bisa dari masyarakat. Oleh karena itu, seyogianya pula menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat taman kota yang sudah ada.

Anies juga berharap, masyarakat dapat berkontribusi dalam perawatan tanaman tersebut sehingga pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama mengendalikan kualitas udara di Jakarta.

"Sesudah ini (tanaman Bougenville) ditanam, bantu untuk dirawat. Ini tanaman kita, bukan tanaman pemerintah," kata Anies.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyampaikan, 2 juta tananam ini untuk 200 taman. Tanaman ini terdiri 500 ribu pohon dan 1,5 juta tanaman hias.

Penanaman 2 juta pohon sampai 2022 termasuk tanamam jenis penyerap polutan sebagai upaya menangani memburuknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir.

"Di Jalur Sudirman, Semanggi, itu sampai hari ini sudah 26.000 tanaman bougenville, dan ini akan terus bergulir kemudian di Jalan Thamrin juga kita sudah lakukan jadi. Nanti juga di jalan protokol kita akan digunakan tanaman polutan, yang bougenville itu paling cantik," jelasnya.

Selain bougenville, tanaman hias di jalur protokol yang ditanam yaitu buttercup. Suzi mengatakan, pihaknya juga menanam tanaman hias di sekitar jalur pedestrian yang direvitalisasi.

"Jadi 31 lokasi pedestrian yang dibangun oleh Dinas Bina Marga itu disupport oleh Dinas Kehutanan. Mungkin sampai tahun 2022 mungkin lebih dari 1,5 juta tanaman hias," pungkasnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya