Hari Ini, BK DPRD DKI Bahas Laporan soal Politikus PSI Unggah Anggaran Lem Aibon

Hasil laporan dari BK akan disampaikan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi.

oleh Ika Defianti diperbarui 05 Nov 2019, 07:02 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 07:02 WIB
20151120-Gedung DPRD DKI Jakarta
(Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Achmad Nawawi berencana membahas laporan Ketua LSM Maju Kotanya Bahagia Warganya (Mat Bagan), Sugiyanto yang melaporkan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, William Aditya Sarana pada, Selasa (5/11/2019).

"Kami akan membahas laporan Bapak Sugiyanto. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada hasil rapat soal laporan ini," kata Nawawi saat dihubungi, Senin 4 November 2019.

Menurut Nawawi, hasil laporan dari BK akan disampaikan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi. Terpenting saat ini, menurut Nawawi yakni membahasa pelaporan yang ada.

"Kami bertugas hanya menyelesaikan permasalahan atau laporan yang mengenai dugaan pelanggaran. Nanti hasilnya akan kami serahkan kepada pimpinan," ucapnya.

Ketua LSM Mat Bagan, Sugiyanto melaporkan anggota DRD DKI Fraksi PSI William Aditya Sarana ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI.

Di menilai William melanggar Peraturan DPRD DKI Jakarta Nomor 1 tahun 2014 tentang Tata Tertib DPRD DKI Jakarta dan menyebabkan kegaduhan.

Menurut Sugiyanto, anggota komisi A DPRD DKI tersebut melanggar kode etik dengan mengunggah usulan anggaran Pemprov DKI ke media sosial.

Padahal pengajuan anggaran seperti lem aibon sebesar Rp 82 Milliar hingga bolpoin Rp 124 Milliar dapat dibahas saat rapat komite berlangsung.

"Sikap yang bersangkutan justru menimbulkan opini negatif kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang seolah-olah dianggap tidak transparan," ucap Sugiyanto dalam keterangan resminya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rp 82 Miliar Beli Lem Aibon

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana mempertanyakan anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem Aibon yang mencapai Rp 82,8 miliar.

Hal ini disampaikan William melalui akun twitternya, @willsarana pada Selasa 29 Oktober 2019 malam. William menulis telah menemukan anggaran aneh pembelian lem Aibon senilai Rp 82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?," tulis William seperti dilansir dari Antara, Rabu (30/10/2019).

Dalam unggahan selanjutnya, William berjanji akan membongkar anggaran DKI Jakarta. 

"Kalau banyak yang RT (Ret-tweet), besok pagi saya akan buka-bukaan soal anggaran DKI," kata pria yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta ini.

Dilansir dari Antara, berdasarkan laman apbd.jakarta.go.id pagu anggaran itu diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat dengan nama 'Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Dasar Negeri' senilai Rp 82,8 miliar.

Dalam rincian kegiatan itu, dijelaskan anggaran sebanyak itu akan digunakan untuk membeli lem Aibon bagi 37.500 orang selama 12 bulan dengan harga satuannya sebesar Rp 184.000.

Dengan demikian, total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 82.800.000.000 untuk pembelian lem yang masuk dalam komponen Belanja Alat Tulis Kantor (ATK) tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya