Polda Jatim Selidiki Dugaan Korupsi Rehabilitas SD Gentong

Barung menuturkan, penanganan kasus runtuhnya atap [SD Gentong](4105376 "") ini tak hanya berhenti di kelalaian kerja.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 09 Nov 2019, 15:19 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 15:19 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Jatim menyelidiki dugaan korupsi yang terjadi saat pembangunan SDN Gentong Kota Pasuruan. Atap ruang Kelas II A, II B, V B, dan VA roboh pada Selasa pagi 5 November 2019 dan mengakibatkan 2 tewas dan 11 orang lainnya terluka terkena reruntuhan material.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, pihaknya telah menetapkan dua orang sebagai tersangka. Lukman Santoso (38), Direktur CV Andalus dan Sudendy Sasmita Mulya (40), Direktur CV DHL Putra. Keduanya yang mengerjakan proyek rehabilitasi SD Gentong pada 2012 silam.

"Kontraktor kita sudah lakukan penangkapan dua orang. Hari ini sudah dilakukan penahanan. Kami kenakan Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian Kerja," kata Barung kepada Liputan6.com, Sabtu (9/11/2019).

Barung menuturkan, penanganan kasus runtuhnya atap SD Gentong ini tak hanya berhenti di kelalaian kerja. Karena itu, tak menutup kemungkinan tersangka akan bertambah.

Pihaknya bakal kembali memeriksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut. Pun demikian Kuasa Pengguna Anggara (KPA) pada saat proyek digulirkan.

'Ini masih berkembang. Sementara Tindak Pidana Korupsinya masih ditangani oleh Polda Jawa Timur," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Trauma healing

Trauma Healing untuk Anak-Anak Korban Gempa Tsunami Palu
Anak-anak korban gempa tsunami Palu sedang mewarnai di halaman kantor Dinas Sosial Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10). Trauma healing dilakukan agar anak-anak kembali ceria. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan mitigasi bencana dan trauma healing kepada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Ini menyusul ambruknya sebagian atap kelas di SDN Gentong pada Selasa pagi, 5 November 2019.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS) Kemendikbud, Subandi menuturkan, pihaknya mendapatkan instruksi dari pusat untuk memantau lokasi kejadian sekolah ambruk di Kota Pasuruan.

"Sebagai langkah atas peristiwa ini, kami akan memberikan mitigasi bencana kepada siswa," kata dia saat mengunjungi SDN Gentong, Kota Pasuruan, mengutip Antara, Rabu (6/11/2019).

Ia menuturkan, selain mitigasi bencana juga dilakukan pendampingan trauma healing setelah peristiwa ambruknya sebagian atap ruang kelas di sekolah itu.

"Terkait dengan perbaikan sekolah itu, kemungkinan akan dilakukan pada anggaran tahun depan karena untuk tahun 2019 sudah tidak memungkinkan," kata dia.

Ia menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Pasuruan terkait dengan sosialisasi seperti apa, dan melakukan tindakan seperti apa. "Perbaikan sekolah kami akan bekerja sama dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya