Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi tengah berada di Desa Siluman. Hal ini terungkap dari video yang diberikan olehnya.
"Pagi ini saya sedang berada di Desa Siluman. Di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang," kata Budi dalam video yang diberikannya ke Liputan6.com, Selasa (12/11/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan, desa tersebut bukanlah desa yang menjadi polemik.
Advertisement
"Desa yang betul bernama Siluman. Walaupun bukan berarti desa yang diributkan akhir-akhir ini. Desa ini benar-benar bernama Desa Siluman," ucap dia.
Budi menjelasan, desa tersebut sudah berada sejak tahun 1908. Bahkan di era para kemerdekaan, sering menjadi tempat persembunyian para pejuang.
"Desa ini sering menjadi tempat persembunyian pejuang kemerdekaan ketika dikejar oleh Belanda, sehingga dinamakan Desa Siluman. Orangnya bisa ngilang," kata dia.
Dia pun menuturkan, meski berada di Desa Siluman, desanya tidak fiktif. "Dan dana desanya dipakai dan digunakan untuk kemakmuran desa ini. Jadi ini bukan desa fiktif. Desa Indonesia maju," pungkas Budi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Heboh Desa Fiktif
Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar mengatakan pihaknya akan mengumumkan hasil temuan tim verifikasi yang mengusut dugaan desa fiktif atau desa hantu pada Selasa (12/11/2019) sore hari ini.
"Tim rapat jam tiga sore, kemungkinan jam empat sore bisa konferensi pers. Nanti mengundang kementerian lain, termasuk Kemendes dan Kemenkeu," kata Bahtiar di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (11/11/3019).
"Akan terang benderang hasilnya seperti apa, baik dari sisi administrasi maupun dari sisi lainnya," tambah Bahtiar.
Kemendagri telah mengirimkan tim verifikasi ke Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara tempat dugaan adanya desa fiktif. Hasil pengusutan tim akan diumumkan hari ini.
Tim yang dikirimkan terdiri dari 13 orang dan berasal dari seluruh direktorat jenderal kementerian. "Tim bertugas untuk mengumpulkan seluruh data dari daerah yang diduga desa fiktif," katanya.
Bahtiar mengatakan tim verifikasi itu sudah mengecek langsung dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"Tim sudah turun ke Sulawesi Tenggara, koordinasi dengan Pemprov, Polda, Pemda Kabupaten Konawe dan Polres setempat," katanya.
Kabar mengenai desa fiktif pertama kali disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani di gedung DPR pada Senin 4 November 2019 saat mengikuti rapat evaluasi kinerja 2019.
"Karena adanya transfer ajeg dari APBN, maka sekarang muncul desa-desa baru yang bahkan tidak ada penduduknya. Hanya untuk bisa mendapatkan dana desa," ujar Sri di hadapan anggota Komisi XI DPR.
Advertisement