Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan tujuh nama staf khususnya dari kalangan milenial. Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut posisi stafsus harusnya diduduki orang yang berkapasitas.
"Pekerjaan stafsus presiden itu bukan pekerjaan yang mentolerir kapasitas yang tidak memadai. Itu harus betul-betul orang-orang yang bisa memberikan keahlian, advice, serta talenta untuk membantu presiden," kata Fahri saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).
Baca Juga
Fahri menyebut tujuh staf khusus muda yang dipilih hanya untuk pajangan atau etalase dan tidak mewakili anak muda keseluruhan.
Advertisement
"Mungkin presiden tidak punya terminologi lain yang digunakan untuk memilih orang sehingga menggunakan terminologi staf khusus, maka mungkin juga fungsinya dibuat lain. Mungkin ini semacam etalase, yang dalam bahasa umum dianggap sebagai duta dari anak muda milienal," ujarnya.
Fahri menyambut baik Jokowi memilih kalangan muda, namun ia melihat yang dipilih hanya kalangan melek digital bukan sektor riil.
"Tapi sayangnya semua ini adalah wajah digital, semenatra digital itu menurut saya bukanlah persoalan dasar bangsa indonesia. Persoalan dasar bangsa indonesia adalah sektor riil, apa yang kita produksi sendiri, apa yang kita makan kita pakai, tanam, apa yang kita gunakan sehari-hari yang pertumbuhan ekonomi digital tidak menjamin surplusnya sektor produksi," jelasnya.
Mantan Wakil Ketua DPR RI itu berharap Jokowi juga menarik anak muda dari desa yang bergerak di sektor ril seperti pertanian.
"Harus ada anak muda yang didorong karena ia jadi petani, entrepreneur sektor manufaktur atau industri riil. Sehingga, kalau dia dimaksud etalase untuk mendorong anak muda maka etalase lengkap tidak sepihak, tidak pincang, tidak maya atau digital saja. Bisa membuat orang hanya mimpi," katanya.
"Sebenarnya anak yang dipilih bukanlah anak yang bisa ditiru oleh seluruh masyarakat Indonesia yang mayoritas masih hidup di pedesaan dan daerah. Sementara anak ini kebanyakan anak perkotaan yang tumbuh dengan teknologi dan pengetahuan yang lebih dari yang lainnya,” Fahri menandaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sektor Riil
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyambut baik pemilihan anak muda tersebut sebagai staf khusus Presiden Jokowi.
"Bagus dong, anak muda pasti lebih bersemangat," kata Ace saat dikonfirmasi, Jumat (22/11/2019).
Ace menyebut pemilihan anak muda justru baik untuk kaderisasi dan regenerasi. Menurut Ace, pemilihan pembantu presiden baik menteri, staf atau watimpres adalah sepenuhnya hak presiden. Oleh karena itu, pihaknya siap mendukung.
"Kita serahkan ke pak Jokowi itu kewenangan pak Jokowi, golkar pasti akan ikut," ujarnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja memperkenalkan satu per satu staf khusus presiden yang berasal dari kalangan anak muda itu di depan publik.
"Saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di segala bidang. Di sini segera kita lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi di beranda Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019)
Advertisement
7 Milenial Staf Khusus Jokowi
Diketahui, Presiden Joko Widodo baru saja memperkenalkan satu per satu staf khusus presiden yang berasal dari kalangan anak muda itu di depan publik.
"Saya ingin mengenalkan staf khusus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di segala bidang. Di sini segera kita lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi di beranda Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019)
Jokowi mengatakan, ketujuh staf khusus presiden itu akan menjadi teman diskusinya. Mereka merupakan anak-anak muda berprestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Usia mereka dalam rentang 23 hingga 36 tahun.
Berikut nama tujuh nama staf khusus baru Jokowi:
1. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
2. Putri Indahsari Tanjung - CEO dan Founder Creativereuneur
3. Andi Taufan Garuda Putra - Pendiri Lembaga Peer to Peer Lending bernama Amartha
4. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
5. Gracia Billy Mambrasar - Pendiri Yayasan Kitong Bisa
6. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise
7. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)