Tanggul NCICD di Muara Baru Jakarta Baru Jebol

Camat Penjaringan menyebut, tanggul tersebut jaraknya jauh dari permukiman dan masih masuk kawasan pelabuhan.

oleh Ika Defianti diperbarui 04 Des 2019, 16:45 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 16:45 WIB
Berenang di Tanggul Laut Muara Baru
Sejumlah anak melompat saat bermain air dekat tanggul laut Muara Baru di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/9/2019). Anak-anak memanfaatkan sisi tanggul laut raksasa (giant sea wall) sebagai tempat bermain alternatif. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Camat Penjaringan, Jakarta Utara Muhammad Andri membenarkan tanggul yang termasuk dalam proyek terpadu pesisir Ibukota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Muara Baru, jebol.

"Iya benar, kira-kira 100 meter," kata Andri saat dihubungi, Rabu (4/12/2019).

Dia menyebut, tanggul tersebut jaraknya jauh dari permukiman dan masih masuk kawasan pelabuhan. Sehingga proyek dari Kementerian PUPR tidak mengganggu permukiman warga.

Selain itu, kata Andri di kawasan tersebut saat ini ada proyek pengurukan dan dipastikan air laut tidak akan meluap ke daratan.

"Masih 2 meter di bawah tanah. Sudah diamankan arealnya," ucap Andri.

Sebelumnya, Indonesia dan Belanda sepakat melanjutkan kerja sama proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau pembangunan terpadu pesisir ibu kota. Perjanjian kerja sama kedua negara ini sebelumnya akan habis pada Juli 2020.

Kesepakatan ini diambil dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2019.

Meneruskan tentang NCICD, karena MoU (nota kesepahaman)-nya habis Juli 2020, beliau setuju untuk meneruskan kerja sama di NCICD ini," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai pertemuan.

Basuki mengatakan proyek NCICD ini sudah berjalan tiga tahun dan melibatkan Korea Selatan. Dalam hal ini, Belanda bertugas mencarikan skema pembiayaan untuk NCICD.

"Korea untuk teknisnya. Semacam wealth fund, saya kira begitu," ucap dia.

Basuki menyatakan tanggul laut di Teluk Jakarta akan dibangun dengan panjang 120 kilometer. Namun, hingga kini pembangunan tanggul laut dalam proyek NCICD baru sepanjang 20 kilometer.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cegah Banjir Jakarta

Tanggul Laut Kali Adem
Aktivitas warga lokal di dekat tanggul laut di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Selasa (12/2). Pembangunan tanggul laut tersebut untuk penataan kawasan pesisir pantai utara Jakarta dan sekitarnya. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Proyek NCICD ini sendiri merupakan proyek pemerintah pusat yang bertujuan mencegah banjir di Jakarta. Basuki menyebut pembangunan tanggul laut untuk saat ini masih berfokus di Ibu Kota Jakarta.

"Yang urgent iya. Jakarta itu urgent," ucap dia.

Selain soal kelanjutan proyek NCICD, Belanda juga sepakat menjalin kerja sama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Basuki, kerja sama SDM ini khususnya bidang vokasi yang terkait dengan infrastruktur.

"Saya juga minta advisor untuk politeknik PU yang dibangun di Semarang. Beliau menyetujui," ujar Basuki.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya