Keluarga Mahasiswa Kendari Korban Penembakan Mengadu ke DPR

Desmond memastikan akan menyampaikan permintaan keluarga mahasiswa Kendari korban penembakan kepada Kapolri, Jenderal Idham Azis.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2019, 21:23 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 21:23 WIB
Sidang 5 orang anggota polisi Polres Kendari terkait tewasnya 2 orang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kamis (26/9/2019).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Sidang 5 orang anggota polisi Polres Kendari terkait tewasnya 2 orang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kamis (26/9/2019).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga dua mahasiswa yang meninggal dalam unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Yusuf Kardawi dan Imawan Randi mendatangi Gedung DPR RI. Kedatangan mereka bertepatan dengan peringatan Hari HAM Internasional.

Mereka didampingi PP Muhammadiyah dan dua kelompok LSM yakni Amnesty International dan Kontras. Pertemuan dipimpin Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaedi Mahesa dari Fraksi Partai Gerindra.

Sambil menangis, Ibu Yusuf Kardhawi, Endang Yulida mengatakan kedatangannya sebagai upaya untuk mencari keadilan atas meninggalnya sang putra yang merupakan mahasiswa Universitas Halu Oleo. Sebelumnya dia mengaku telah dua kali bertemu dengan Kapolda setempat.

Namun, sejauh ini, baru kasus Randi yang terungkap siapa pelakunya. Sementara pelaku terkait kematian anaknya masih belum jelas hingga kini.

"Apa perbedaan antara kasus Yusuf dan Randi? Mereka sama-sama mati Pak. Kenapa anak saya Yusuf kayak dianaktirikan, kenapa, kasusnya tidak ada progres sama sekali yang saya dapatkan," ujar Endang di ruang rapat Komisi III, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

"Mereka berjanji akan memberikan berita-berita yang terkait anak saya. Tapi sampai sekarang saya tidak terima itu Pak," lanjut dia.

Dia berharap, Komisi III DPR RI dapat menyuarakan pertanyaan juga kebutuhannya akan kebenaran di balik kematian putra sulungnya yang mengikuti demo mahasiswa.

"Mungkin bapak bisa menyampaikan suara hati saya dengan orang-orang yang tinggi disana Pak. Karena di kampung kami mau mengeluh dengan siapa, saya ke polsek tempat kami tinggal, jawaban mereka 'Bu bukan wewenang kami yang bicara'. Saya ke Polres Pak. Saya berusaha mencari keadilan di sana. Katanya 'bukan wewenang kami bu'," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Minta Penembak Dihukum Berat

Rilis tersangka mahasiswa Kendari tewas saat demo
Polri menetapkan seorang oknum polisi sebagai tersangka kasus penembakan mahasiswa Kendari saat demo. (Nanda Perdana Putra/Liputan6.com)

Sementara Ayah Randi, La Sali berharap, agar aparat yang menembak anaknya dipecat serta dihukum seberatnya.

"Harapan saya sebagai orang tua, agar dia (pelaku) dipecat dan dihukum seberat beratnya. Jadi saya mohon kepada bapak Kapolri yang orang Kendari, yang tahu persis kejadian September kemarin. Jangan ditutup-tutupi," ujar Sali.

Menanggapi semua permintaan tersebut, Desmond memastikan akan menyampaikan permintaan keluarga korban kepada Kapolri, Jenderal Idham Azis

"Jadi pada intinya Bapak sebagai ayah menuntut keadilan menuntut keadilan agar pelaku itu dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku begitu ya Pak ya," ujar dia.

"Proses ini insyaallah akan saya sampaikan kepada Kapolri Pak Idham pada saat rapat agar lebih diatensi dengan baik," kata Desmond.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya