Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan mengunjungi lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur, minggu depan. Jokowi mengaku ingin memastikan lokasi yang akan dibangun untuk cluster pemerintahan.
"Ya mungkin minggu depan, saya dua tiga hari akan berada di sana untuk memastikan titik mana yang, (ibu kota baru) ini kan gede banget, titik mana yang akan dipakai untuk lokasi yang cluster pemerintahan," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Baca Juga
Ibu kota baru memang dirancang dengan sistem cluster, dimana nantinya akan ada cluster kesehatan, pendidikan, pemerintahan, hingga inovasi. Di cluster pemerintahan, nantinya akan dibangun Istana Kepresidenan dan gedung-gedung kementerian.
Advertisement
"Titik pertama kali yang harus ditentukan titik cluster pemerintahan. Artinya, Istana ada di situ, kementerian-kementerian ada disitu. Ini penting," jelasnya.
Nantinya, dia akan mengajak arsitek perancang ibu kota dan urban planner ke ibu kota baru. Setelah itu, dia baru menentukan standar lokasi cluster pemerintahan.
"Nanti dilihat. Kalau sudah dilihat tentu saja kalau sudah ke sana, feelingnya dapat, baru nanti arsitek, urban planner, semua kumpul, bener ini bisa, iya (putuskan)," tutur Jokowi.
Saksikan video di bawah ini:
Ingin Jadi Kota Terbaik Dunia
Sebelumnya, Jokowi ingin ibu kota negara baru yang terletak di Kalimantan Timur, bisa menjadi kota terbaik di dunia. Menurut dia, ibu kota negara baru adalah hadiah Indonesia untuk dunia.
Jokowi bermimpi ibu kota baru bisa melebihi Dubai, Uni Emirate Arab yang memiliki jargon kota paling bahagia. Setidaknya, kata dia, ibu kota baru harus menjadi kota terbaik dan paling inovatif di dunia.
"Kita memang mimpinya memang harus tinggi. Jika Dubai, punya jargon the happiest city on the earth. Ibu kota baru nanti, the best on earth, yang cleanest city, the most innovative city dan the most yang lainnya," kata Jokowi dalam peresmian pembukaan kosntruksi Indonesia di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa ibu kota baru bukan habya sekedar memindahkan istana dan kantor pemerintahan saja. Lebih dari itu, pemerintah akan membangun kota yang smart metropolis.
"Saya hanya bayangkan, di sana nanti ada cluster pemerintahan, ada cluster teknologi dan inovasi seperti silicon valley. Ada cluster pendidikan, universitas terbaik ada di sana, clutser layanan kesehatan, dan cluster wisata," jelasnya.
Â
Advertisement