Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menilai banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jabodetabek dikarenakan kerusakan ekosistem dan ekologi. Tak hanya itu, dia menilai banjir terjadi karena perilaku masyarakat membuag sampah sembarangan.
"Karena ada yang disebabkan oleh kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah dimana-dimana banyak hal," ujar Jokowi di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Baca Juga
Untuk itu, Jokowi meminta agar pemerintah provinsi, kabupaten/kota untuk bekerja sama menangani masalah banjir tersebut.
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa hal terpenting saat ini adalah mengevakuasi warga terdampak banjir.
"Keselamatan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastrukturnya akan kita bicarakan setelah penanganan evakuasi selesai," jelas Jokowi.
Banjir menerjang sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Banjir kali ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu, 1 Januari 2020.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
31 ribu Warga Mengungsi
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta merinci jumlah pengungsi akibat banjir yang melanda pada 1 Januari 2019, mencapai 31,232 jiwa.
Menurut Kapusdatin BPBD DKI M. Ridwan jumlah tersebut ditotal dari lima wilayah bagian Jakarta.
"Total 38 titik kecamatan dilanda banjir, dengan 158 titik banjir, jumlah pengungsian lokasi 269 jiwa, dan jumlah pengungsi total 31,232 jiwa," kata Ridwan lewat keterangan tertulis diterima, Kamis (2/1/2020).
Ridwan mengatakan data tersebut didapat pada pembaharuan pukul 19.00 WIB tanggal 1 Januari 2020. Untuk data pagi ini pihaknya masih menunggu konfirmasi tim lapangan.
"Kami akan update lagi segera," jelas dia.
Advertisement